Perubahan iklim global merupakan tantangan serius yang mengancam ekosistem ekosistem di seluruh dunia. Peningkatan suhu global sebesar 1,1°C sejak era pra-industri serta peningkatan frekuensi bencana alam menekankan pentingnya penerapan strategi pengelolaan lingkungan yang adaptif dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk efektivitas efektivitas strategi pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan sektor industri dalam menanggulangi dampak perubahan iklim, serta mengusulkan model pengelolaan yang lebih responsif. Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed method), dengan pengumpulan data primer melalui wawancara dan survei terhadap 120 responden (pemerintah, industri, dan komunitas), serta data sekunder dari laporan lingkungan selama sepuluh tahun terakhir. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan SWOT dan matriks penilaian keinginan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi konservasi udara, energi terbarukan, dan rehabilitasi lahan memiliki efektivitas tinggi (rata-rata skor 8,2 dari 10). Sebaliknya, strategi berbasis regulasi tanpa pengawasan memiliki efektivitas yang rendah (rata-rata skor 4,3). Data emisi karbon dari tiga wilayah studi menunjukkan penurunan rata-rata 18,7% dalam lima tahun terakhir. Kesimpulannya, strategi berbasis partisipasi komunitas dan integrasi teknologi hijau lebih efektif dalam menghadapi tantangan iklim. Pendekatan multisektor berbasis data direkomendasikan untuk kebijakan jangka panjang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025