Perspektif masyarakat terhadap keberadaan ODGJ dipengaruhi nilai dan keyakinan budaya yang dimiliki, dan dapat memengaruhi kesiapan masyarakat menjalankan peran sosial sebagai sistem pendukung. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi perspektif masyarakat suku Banjar terhadap ODGJ menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tujuh informan, dipilih secara purposive sampling, dan dilakukan dalam bahasa daerah Banjar. Analisis data menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil temuan menunjukan perspektif masyarakat suku Banjar serupa dengan perspektif masyarakat suku lain di Indonesia, yaitu ODGJ dipandang tidak terurus, berpenampilan kotor, penyebabnya dikaitkan dengan faktor spiritual dan supranatural, dianggap berbahaya dan tidak mampu bersosialisasi, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap tanggung jawab rehabilitasi. Disarankan adanya program edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan komunitas dalam menghilangkan stigma, serta pendekatan budaya dalam asuhan keperawatan jiwa
Copyrights © 2025