Homesickness merupakan fenomena umum yang dialami oleh mahasiswa baru, terutama mereka yang harus berpisah dari keluarga dan lingkungan asal untuk menempuh pendidikan tinggi di kota lain. Kota Bandung sebagai salah satu pusat pendidikan tinggi di Indonesia menarik mahasiswa dari berbagai daerah, sehingga tantangan homesickness menjadi perhatian penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gender, jarak tempat tinggal, dan dukungan sosial terhadap tingkat homesickness pada mahasiswa baru di Kota Bandung.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari mahasiswa baru yang berasal dari berbagai universitas di Kota Bandung. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel independen (gender, jarak tempat tinggal, dan dukungan sosial) terhadap variabel dependen (tingkat homesickness). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa perempuan mengalami tingkat homesickness yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Selain itu, mahasiswa yang berasal dari daerah yang lebih jauh dari Bandung memiliki tingkat homesickness yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berasal dari daerah yang lebih dekat. Dukungan sosial berperan sebagai faktor protektif, di mana mahasiswa dengan dukungan sosial yang tinggi cenderung mengalami tingkat homesickness yang lebih rendah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025