Era Society 5.0 menuntut generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital secara bijak dan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi digital dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa sebagai dua kompetensi kunci dalam menghadapi tantangan era digital. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan menelaah sejumlah sumber ilmiah yang relevan, baik berupa artikel jurnal nasional maupun prosiding. Proses telaah dilakukan secara sistematis melalui tahapan identifikasi sumber, seleksi literatur, telaah isi, dan analisis tematik terhadap hubungan antarvariabel. Hasil studi menunjukkan bahwa literasi digital berperan penting dalam membentuk pola pikir mahasiswa yang kritis, reflektif, dan analitis. Mahasiswa yang memiliki kemampuan literasi digital tinggi cenderung lebih mampu menyeleksi informasi, mengevaluasi validitas sumber, serta mengambil keputusan berdasarkan logika dan data yang akurat. Sebaliknya, kemampuan berpikir kritis juga menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan kualitas literasi digital karena mendorong mahasiswa untuk tidak sekadar menjadi pengguna pasif teknologi, tetapi menjadi subjek aktif yang mampu memilah dan memaknai informasi secara mandiri. Dengan demikian, kedua kompetensi ini bersifat saling melengkapi dan perlu dikembangkan secara beriringan dalam lingkungan pendidikan tinggi. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan pembelajaran yang integratif dan transformatif dalam mendukung mahasiswa agar mampu bersaing secara global di era Society 5.0.
Copyrights © 2025