Studi penelitian ini bertujuan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam mengakses informasi kesehatan secara online di zaman digital. Literasi kesehatan meliputi keahlian dalam mengakses, memahami, menilai, serta menerapkan informasi kesehatan dengan baik untuk mendukung keputusan yang akurat. Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan pendekatan survei deskriptif, melibatkan 66 mahasiswa dari beragam universitas yang dipilih secara acak menggunakan teknik accidental sampling. Informasi diperoleh melalui kuesioner online dan dianalisis secara deskriptif dengan presentase. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa banyak mahasiswa yang rajin mencari informasi kesehatan di internet, tetapi tidak semua memiliki keterampilan yang memadai untuk menilai dan memahami informasi yang diperoleh, khususnya mengenai istilah kesehatan dan keabsahan sumber. Terdapat sebanyak 87,9% peserta berusia antara 18 hingga 20 tahun, dengan sebagian besar adalah mahasiswa di semester empat. Walaupun 81,3% merasa terbantu dengan adanya informasi kesehatan yang tersedia secara online, tetapi hanya 43,9% yang dapat memahami isi dari artikel atau video kesehatan dengan baik, sementara 28,8% mengaku memahami istilah medis. Di sisi lain, 89,4% mengungkapkan bahwa mereka memeriksa kebenaran informasi sebelum menggunakannya, yang menunjukkan sikap kritis yang cukup baik. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun mahasiswa sudah sering menggunakan teknologi digital, masih diperlukannya peningkatan literasi kesehatan digital, terutama dalam hal penilaian informasi dan pengertian istilah medis. Oleh karenanya, sangat penting bagi lembaga pendidikan untuk menawarkan pelatihan literasi digital yang terintegrasi dalam kurikulum untuk mendukung pengembangan keterampilan literasi kesehatan mahasiswa secara menyeluruh.
Copyrights © 2025