Lembaga keuangan non-bank (LKNB) yang dimiliki oleh masyarakat Bali memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perekonomian masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Salah satu bentuk LKNB yang paling dikenal dan berkembang pesat di Bali adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Selain LPD, koperasi simpan pinjam juga menjadi lembaga keuangan non-bank yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bali. Koperasi seperti Koperasi Krama Bali dan koperasi lainnya memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan bank, serta menawarkan layanan keuangan yang lebih fleksibel bagi anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi lembaga keuangan non bank yang dimiliki oleh masyarakat bali. Sehingga kita bisa mengetahui seberapa besar lembaga keuangan ini dapat membantu UMKM dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka. Peneliti menggunakan metode penelitian Literature Review (LR) bertujuan untuk memetakan penelitian terdahulu tentang Lembaga keuangan non bank. Kearifan lokal, seperti Lembaga Perkreditan Desa (LPD) milik desa pekraman memiliki peran sangat strategis dalam penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan fungsi sosialnya. Peningkatan fungsi sosial ini tidak saja dapat menguatkan tujuan LPD yaitu peningkatan kesejahteraan angota, tetapi juga meningkatkan komitmen dan kebersamaan para anggota terhadap LPD dan antar anggota. Koperasi mempunyai ciri-ciri demokrasi ekonomi, yaitu kegiatan perekonomian diatur oleh rakyat, dilaksanakan oleh rakyat, dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat.. LKNB menunjukkan ketahanan yang cukup baik berkat dukungan budaya dan sistem sosial masyarakat Bali, meskipun menghadapi tantangan dalam hal profesionalisme pengelolaan, transparansi, dan digitalisasi layanan. Di sisi lain, LKNB di Bali menunjukkan perkembangan yang bervariasi, sebagian besar masih menghadapi kendala manajerial, permodalan, serta rendahnya literasi keuangan anggota.
Copyrights © 2025