Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penguatan Proyek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sukawati Alam, Helmy Syakh; Artani, Ketut Tri Budi; Sudama, I Made
Empowerment Vol. 7 No. 03 (2024): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v7i03.10816

Abstract

Tujuan: Pelatihan kewirausahaan di SMK Negeri 1 Sukawati memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada pelajar tentang konsep bisnis modern dan penggunaan Business Model Canvas (BMC) sebagai alat strategis sebagai penguatan Proyek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK). Metodologi: Penelitian ini menggunakan pendekatan Design Thinking untuk mengidentifikasi kebutuhan pelajar dan guru terkait implementasi Proyek Kreatif dan Kewirausahaan (PKK). Pelatihan BMC dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sukawati dengan melibatkan 122 pelajar dalam pembentukan ide bisnis dan pengisian BMC.  Hasil dan Pembahasan: Hasilnya menunjukkan dominasi ide bisnis di bidang kuliner dan fashion, dengan tantangan utama terletak pada pemahaman keuangan dan manajemen bisnis. Pelajar menunjukkan keunggulan dalam identifikasi segmen pelanggan dan saluran distribusi melalui keterampilan digital yang kuat, namun masih memerlukan pengembangan dalam manajemen biaya, aliran pendapatan, sumber daya utama, dan kemitraan strategis.  Implikasi: Mengetahui elemen-elemen dari BMC yang perlu untuk lebih ditingkatkan, terutama literasi keuangan, serta program mentorship dan magang untuk memperkuat keterampilan bisnis pelajar. Saran: Untuk mengatasi beberapa hal yang menjadi tantangan bagi pelajar di SMK Negeri 1 Sukawati, maka disarankan untuk melaksanakan program-program sebagai berikut: (1) menyediakan pelatihan yang lebih mendalam mengenai manajemen keuangan dan biaya. Pelatihan ini dapat mencakup pemahaman tentang nilai pasar produk atau layanan, serta strategi perencanaan aliran pendapatan yang efektif; (2) mengintegrasikan mata pelajaran atau modul keuangan dan manajemen bisnis dalam kurikulum pendidikan agar pelajar memiliki dasar yang kuat dalam aspek keuangan; (3) menyelenggarakan program mentroship yang berkelanjutan; dan (4) menyelenggarakan program magang pada perusahaan-perusahaan yang masih berupa rintisan (start-up), sehingga bisa ikut terlibat aktif dalam kegiatan pengembangan usaha yang dilakukan oleh founder.
Analisis Kondisi Lembaga Keuangan Non Bank di Bali Sutedja, D.A Gladysia Sistadanta Kurnia Dewi; Dwiputranti, Made Irma; Sudama, I Made
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1028

Abstract

Lembaga keuangan non-bank (LKNB) yang dimiliki oleh masyarakat Bali memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perekonomian masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Salah satu bentuk LKNB yang paling dikenal dan berkembang pesat di Bali adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Selain LPD, koperasi simpan pinjam juga menjadi lembaga keuangan non-bank yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bali. Koperasi seperti Koperasi Krama Bali dan koperasi lainnya memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan bank, serta menawarkan layanan keuangan yang lebih fleksibel bagi anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi lembaga keuangan non bank yang dimiliki oleh masyarakat bali. Sehingga kita bisa mengetahui seberapa besar lembaga keuangan ini dapat membantu UMKM dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka. Peneliti menggunakan metode penelitian Literature Review (LR) bertujuan untuk memetakan penelitian terdahulu tentang Lembaga keuangan non bank. Kearifan lokal, seperti Lembaga Perkreditan Desa (LPD) milik desa pekraman memiliki peran sangat strategis dalam penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan fungsi sosialnya. Peningkatan fungsi sosial ini tidak saja dapat menguatkan tujuan LPD yaitu peningkatan kesejahteraan angota, tetapi juga meningkatkan komitmen dan kebersamaan para anggota terhadap LPD dan antar anggota. Koperasi mempunyai ciri-ciri demokrasi ekonomi, yaitu kegiatan perekonomian diatur oleh rakyat, dilaksanakan oleh rakyat, dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat.. LKNB menunjukkan ketahanan yang cukup baik berkat dukungan budaya dan sistem sosial masyarakat Bali, meskipun menghadapi tantangan dalam hal profesionalisme pengelolaan, transparansi, dan digitalisasi layanan. Di sisi lain, LKNB di Bali menunjukkan perkembangan yang bervariasi, sebagian besar masih menghadapi kendala manajerial, permodalan, serta rendahnya literasi keuangan anggota.
Bimbingan Teknis Pemanfaatan Perpustakaan Digital HENBUK pada SMAN 9 Denpasar Sistadanta Kurnia Dewi Sutedja, Dewa Ayu Gladysia; Dwiputranti, Made Irma; Sudama, I Made
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.6308

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu aspek fundamental dalam kehidupan manusia yang berperan penting dalam membentuk individu yang berpengetahuan, berkarakter, dan berdaya saing. Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh berbagai keterampilan dan wawasan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan kehidupan. Saat ini, pendidikan mengalami berbagai transformasi dengan adanya teknologi. Metode pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan inovatif, seperti melalui pembelajaran daring atau penggunaan teknologi berbasis kecerdasan buatan. Dengan adanya sistem yang terstruktur, siswa dan guru dapat dengan mudah mengakses berbagai sumber belajar yang tersedia. Saat ini, banyak perpustakaan sekolah yang telah beralih ke sistem digital berbasis komputer atau daring untuk meningkatkan efisiensi dalam pencatatan data dan pencarian informasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan melalui metode presentasi, diskusi interaktif, praktik langsung. PKM ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan praktek langsung dalam penggunaan perpusataan digital kepada siswa, guru maupu pustakawan. Kegiatan ini behasil mengimplementasikan sistem e-library yang dikembangkan menggunakan aplikasi Henbuk. Dengan menggunakan aplikasi Henbuk, pengguna dapat mengakses berbagai koleksi buku sekolah dan sumber bacaan lainnya secara daring tanpa harus datang langsung ke perpustakaan fisik.
An Analysis of Lecturers’ Competencies Based on Students’ Perceptions: A Mixed Methods Approach Sudama, I Made; Adnyana, I Wayan Diana Putra
Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 6 No. 2 (2025): In Press
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/sosial.v6i2.12508

Abstract

This study aims to evaluate lecturer competencies at Universitas Primakara based on student perceptions, addressing the need for enhanced teaching quality in Indonesian higher education amid global competitiveness demands. Employing a mixed-methods convergent parallel design, data were collected from 268 students using a four-point Likert-scale questionnaire assessing pedagogical, professional, social, and personal competencies, supplemented by open-ended responses for qualitative insights. Quantitative results indicate high competency ratings, with professional (mean = 3.80, SD = 0.45) and personal (mean = 3.70, SD = 0.48) domains leading, followed by social (mean = 3.60, SD = 0.52) and pedagogical (mean = 3.55, SD = 0.50). Qualitative themes reveal strengths in subject mastery and integrity but highlight needs for innovation in teaching methods, practical relevance, and digital engagement. These findings contribute to the field by integrating student perspectives into a comprehensive competency model, supporting Outcome-Based Education (OBE) implementation. Implications include targeted professional development in project-based learning and digital tools, offering a practical framework for improving lecturer training and aligning with global educational standards.
Kesesuaian Sistem Akuntansi PELINDO dengan Kriteria Business Ready (B-READY) Bank Dunia Adnyana, I Wayan Diana Putra; Sudama, I Made
SUSTAINABLE Vol 5 No 2 (2025): Volume 5 No 2, November 2025
Publisher : UMSurabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/stb.v5i2.28177

Abstract

This study investigates the alignment of PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo)’s accounting system with the World Bank’s Business Ready (B-READY) criteria, aiming to evaluate conformity, identify improvement areas, and propose strategic enhancements. Employing a qualitative case study approach, data were collected through document analysis of Pelindo’s financial reports, annual reports, and World Bank publications, supplemented by insights from recent literature on digital transformation in ports. Results indicate 72% compliance with B-READY indicators, with high alignment in financial reporting transparency (85%) and low in technology integration (65%). Key gaps include the lack of an integrated real-time reporting platform and insufficient staff training on B-READY standards. Discussions highlight Pelindo’s adoption of IFRS for transparency, yet fragmented digital efforts compared to global ports using cloud-based systems. Recommendations include implementing a cloud-based accounting system and collaborative training with the World Bank. This research underscores technology adoption as critical for B-READY compliance, contributing theoretically to digital accounting literature in global business readiness and practically providing a roadmap for Pelindo to enhance competitiveness and Indonesia’s logistics system.