Diabetes melitus (DM) adalah keadaan yang ditandai kemunculan hiperglikemia karena kelainan pada sekresi insulin dan atau kerja insulin. Dalam Riset Dasar Kesehatan 2018 (Riskesdas) menunjukkan prevalensi DM mengalami kenaikan dari 6,9% (2013) menjadi 8,5%. Neuropati diabetik adalah komplikasi yang paling umum dari DM, ditandai dengan disfungsi saraf perifer yang progresif. Terdapat faktor yang melatarbelakangi perkembangan komplikasi neuropati diabetik seperti durasi terkena DM, umur, jenis kelamin dan hiperglikemia. Penelitian studi analitik dengan rancangan case control guna mengetahui hubungan kelompok kasus dan kontrol.  Subjeknya merupakan penderita DM tipe 2 dengan polineuropati dan tanpa polineuropati yang berobat di RSUD Tugurejo Semarang sejak pertama kali didiagnosis. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen rekam medis pada penderita DM tipe 2 dengan polineuropati. Sampel penderita DM tipe 2 dengan polineuropati dan penderita DM tipe 2 diambil dengan simple random sampling. Statistik univariat dan bivariat digunakan untuk analisis data penelitian. Jumlah keseluruhan sampel yaitu sebanyak 94 sampel. Dari analisis bivariat yang dilakukan menghasilkan bahwasanya  menunjukkan terdapat hubungan signifikan (p<0,05) lama menderita DM tipe 2 dengan kejadian polineuropati di RSUD Tugurejo Semarang. Terdapat hubungan yang bermakna antara lama menderita DM tipe 2 dengan kejadian polineuropati. Kejadian polineuropati pada pasien DM tipe 2 di RSUD Tugurejo Semarang menurut jenis kelamin didominasi oleh penderita perempuan dan rata-rata usia penderita 60-69 tahun, dengan lama menderita DM > 5 tahun.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025