Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya layanan pendidikan inklusi yang mampu mengakomodasi kebutuhan anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam lingkungan sekolah reguler. SDN 42 Mataram merupakan salah satu sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang menerima anak berkebutuhan khusus di kelas reguler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus (ABK) kelas 1 di SD Negeri 42 Mataram. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus dan data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan tinjauan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus kelas 1 di SDN 42 Mataram terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Pada tahap perencanaan, identifikasi dan asesmen terhadap ABK dilakukan, modul ajar yang digunakan sama dengan siswa reguler dan belum tersedia Program Pembelajaran Individual (PPI) dan Guru Pendamping Khusus (GPK) untuk ABK. Dalam pelaksanaan terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup serta guru menggunakan berbagai pendekatan, metode dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan serta karakteristik anak. Pada evaluasi, guru menggunakan berbagai teknik evaluasi seperti penilaian lisan, tertulis, dan observasi perilaku, yang disesuaikan dengan kondisi anak berkebutuhan khusus. Temuan ini mengindikasikan bahwa proses pembelajaran kelas 1 belum sepenuhnya optimal dan memerlukan penguatan dalam perencanaan serta penyediaan tenaga pendamping untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan inklusi di SDN 42 Mataram.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025