Kreativitas anak usia dini seringkali belum berkembang secara optimal akibat pembelajaran yang kurang memberikan ruang eksplorasi secara bebas. Dalam praktiknya, guru cenderung memberikan contoh karya yang harus ditiru anak, sehingga proses berpikir orisinil dan kebebasan berekspresi menjadi terhambat. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan membuat bentuk buah dan sayur menggunakan media plastisin yang terbuat dari tepung. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan MCTaggart dengan empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan bertahap selama 2 siklus yang saling terintegrasi satu sama lain. Penelitian ini dilakukan di kelas B KB Srikandi, Kabupaten Malang dengan jumlah 22 anak sebagai subjek penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi partisipatif yang mengharuskan keterlibatan langsung peneliti. Kreativitas dalam penelitian ini diukur dengan indikator Guilford yaitu kelancaran, keluwesan, originalitas, dan elaborasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreativitas anak dari dua siklus yang dilakukan. Secara kolektif, kreativitas anak di kelas B tersebut meningkat dari 59% menjadi 96%. 16 anak mencapai kategori BSH dan 5 anak meningkat menjadi BSB, hanya 1 anak kategori MB yang memerlukan bimbingan lanjutan. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan plastisin efektif dalam menumbuhkan kreativitas anak usia dini.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025