Saat ini, industri pangan di Indonesia telah berkembang sangat pesat, ditandai dengan banyaknya industri kecil maupun besar memproduksi berbagai macam makanan, sehingga banyak pedagang menggunakan bahan-bahan adiktif yang relatif murah seperti boraks. Penggunaan boraks pada makanan memerlukan perhatian serius oleh berbagai pihak karena memiliki dampak negatif bagi Kesehatan. Metode Penelitian ini menggunakan Metode desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan boraks dalam berbagai sampel makanan seperti nugget, sosis, dadar gulung dan bolu kukus, dengan menggunkan ekstrak air kunyit sebagai indikator. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dari empat sampel makanan yang diuji, dua sampel (nugget dan sosis) positif mengandung boraks, sementara dua sampel lainnya (dadar gulung dan bolu kukus) tidak mengandung boraks. Penemuan ini menggaris bawahi pentingnya kesadaran akan penggunaan bahan tambahan yang berbahaya dalam makanan. Konsumen perlu lebih waspada dan industri makanan harus mematuhi regulasi kesehatan untuk mencegah risiko kesehatan masyarakat.
Copyrights © 2025