Populisme Islam menjadi narasi yang menguat dalam kontestasi politik di Indonesia sejalan dengan maraknya mobilisasi massa Islam dalam berbagai momentum politik. Artikel ini menganalisis narasi menteri agama, Gus Yaqut, dalam Webinar Silaturahmi Nasional Lintas Agama oleh Polda Metro Jaya pada 27 Desember 2020 yang mengatakan bahwa populisme Islam harus dicegah perkembangannya. Jenis penelitian ini merupakan studi pustaka, sifat penelitian merupakan kualitatif yang menggambarkan wacana kritis terhadap narasi menteri agama, menggunakan pendekatan analisis wacana kritis dari Norman Fairclough, artikel ini berupaya mengelaborasikan aspek kebahasaan dalam konteks ideologi dan kepentingan, aktor, dan praktik sosial yang melatarbelakangi narasi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diskursus  populisme Islam dalam narasi Gus Yaqut tidak dapat dipisahkan dengan upaya pemerintah dalam memberantas kelompok-kelompok radikal dan intoleran yang juga terkait perlawanan terhadap oposisi dari kelompok-kelompok Islam konservatif. Pada aspek lain, ditemukan bahwa narasi tersebut memiliki korelasi dengan kontestasi kepentingan antara kelompok Islam tradisional (Nahdlatul Ulama) yang cenderung dekat dengan koalisi pemerintah dengan kelompok-kelompok Islam yang menunjukkan sikap oposisi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022