AbstractThis study explains the fundamental response to the existence of the mutasyabihat verses (verses with ambiguous interpretation) found in Surah Al-Imran: 7. The research method chosen was library research. The findings of this study show that the mutasyabih verse in the Qur'an has the potential for two or more meanings. This knowledge elicits two counterproductive arguing responses, which subsequently take on the personality of thinking and moving. The first is a character is known as zaigun (misguided), who seeks takwil and/or purposefully produces defamation. Rasikhun is the second (who studies knowledge). AbstrakTulisan ini memaparkan tentang respon fundamental atas keberadaan ayat mutasyabihat yang tercantum dalam surat Al-Imran: 7. Metode penelitian dalam tulisan ini berbasis pada kajian pustaka (library research). Hasil dari penelitian ini mengungkapkan ayat mutasyabih di dalam al-Qur’an, mengandung kemungkinan dua makna atau lebih. Informasi ini mengundang dua respon argumentatif kontraproduktif yang kemudian menjadi karakter berfikir dan bergerak. Pertama karakter yang disebut zaigun (condong kepada kesesatan) yang berupaya mencari-cari takwil dan atau sengaja menimbulkan fitnah. Dan kedua adalah rasikhun (yang mendalami ilmu).Kata Kunci: Fundamentalisme; Mutasyabih; Rasikhun; Respon Argumentatif; Zaighun.
Copyrights © 2022