Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kesulitan mahasiswa non-tradisional dalam menguasai metodologi penelitian serta menganalisis implikasi pedagogis dari kesulitan tersebut dalam konteks Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Penelitian ini dilakukan di sebuah universitas swasta di wilayah suburban-industrial Indonesia, dengan pendekatan kualitatif interpretatif melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis dokumen akademik. Hasil penelitian mengungkap empat temuan utama. Pertama, mahasiswa mengalami keterputusan epistemologis terhadap disiplin ilmu PBSI, yang menghambat pemaknaan mendalam atas kegiatan penelitian. Kedua, terjadi reduksi tujuan pembelajaran menjadi bersifat prosedural dan praktis, sehingga metodologi hanya dipahami sebagai syarat administratif penulisan skripsi. Ketiga, terdapat fragmentasi antara metodologi, substansi keilmuan, dan konteks kehidupan mahasiswa, yang menyebabkan desain riset menjadi tidak relevan secara akademik maupun kontekstual. Keempat, mahasiswa menunjukkan kebutuhan tinggi terhadap pendekatan pedagogis yang diferensial dan berbasis demonstrasi sebagai sarana memahami metodologi secara fungsional. Temuan ini menunjukkan urgensi reformulasi pendekatan pengajaran metodologi penelitian di pendidikan tinggi, khususnya bagi populasi mahasiswa non-tradisional. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan desain kurikulum dan praktik pedagogis yang lebih kontekstual, responsif, dan berkeadilan epistemik.
Copyrights © 2024