Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh model pembelajaran RADEC (Read, Answer, Discuss, Explain, and Create) terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Latar belakang masalah mengidentifikasi rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa SMP di bidang ini, seperti yang tercermin dari nilai Ujian Tengah Semester (UTS). Salah satu penyebab utama adalah kurangnya partisipasi dan inisiatif siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, studi ini mengaplikasikan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Lembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis siswa. Kelas eksperimen yang menggunakan model RADEC mengalami kenaikan rata-rata 30,55 poin, sedangkan kelas kontrol hanya 13,65 poin. Hal ini menunjukkan bahwa model RADEC lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional, dengan selisih peningkatan 16,90 poin. Hasil uji hipotesis (uji independent sample t-test) menunjukkan terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada tes akhir (p = <0,001). Kondisi ini menyebabkan Hipotesis Alternatif (H1) diterima dan Hipotesis Nol (H0) ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran RADEC berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Copyrights © 2025