Abstrak. CV. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di industri tas. Dalam proses produksi perusahaan ini mampu memproduksi dengan skala 1300 unit tas per sebulan untuk memenuhi permintaan konsumen secara global. Persentase terbesar cacat, yaitu 6,18%, ditemukan pada produk backpack, dengan cacat seperti bentuk yang tidak presisi, jahitan yang tidak rapi, dan terdapat sobekan. Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma dan Kaizen dengan tujuan dapat mengurangi produk cacat dengan meminimalkan variasi dalam proses. Hasil menunjukkan bahwa jenis cacat yang ditemukan adalah jahitan tidak rapi (44%), bentuk tidak tepat (25%), dan sobekan (31%). Checklist dan peta kontrol dibuat untuk memastikan setiap langkah dilaksanakan dengan baik dan mencegah terulangnya cacat. Perbaikan dilakukan dengan menerapkan pelatihan rutin bagi karyawan untuk meningkatkan keterampilan serta pemahaman terhadap kualitas, diikuti dengan inspeksi berkala guna memastikan proses berjalan sesuai standar. Selain itu, langkah-langkah pengendalian kualitas yang telah diimplementasikan bertujuan untuk mencegah terulangnya cacat dalam produksi. Abstract. CV. XYZ is a company engaged in the bag industry. In its production process, the company is capable of producing at a scale of 1.300 units of bags per month to meet global consumer demand. The highest defect percentage, 6.18%, was found in backpack products, with defects such as imprecise shapes, uneven stitching, and tears. This research applies the Six Sigma and Kaizen methods with the aim of reducing defective products by minimizing variation in the process. The results show that the types of defects found include uneven stitching (44%), incorrect shapes (25%), and tears (31%). Checklists and control charts were created to ensure each step was properly followed and to prevent the recurrence of defects. Improvements were made by implementing regular employee training to enhance skills and quality awareness, along with periodic inspections to ensure processes run according to standards. Additionally, the quality control measures implemented aim to prevent the recurrence of defects in production.
Copyrights © 2025