Di tengah arus perubahan sosial, budaya, dan kelembagaan yang semakin kompleks, kesiapan pimpinan dalam menghadapi transformasi organisasi menjadi faktor kunci keberhasilan adaptasi, terutama di lembaga pendidikan berbasis nilai seperti pondok pesantren modern. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan nabawi dan persepsi dukungan organisasi terhadap kesiapan perubahan pimpinan pondok pesantren, dengan spiritual workplace sebagai variabel mediasi, serta mempertimbangkan peran usia sebagai variabel kontrol. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan metode survei terhadap 357 pimpinan pondok pesantren modern di wilayah Jabodetabek. Pengujian model dilakukan dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan perangkat lunak Mplus versi 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kepemimpinan nabawi maupun persepsi dukungan organisasi memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap kesiapan perubahan pimpinan. Kepemimpinan nabawi yang merefleksikan sifat-sifat kenabian—seperti ?idq, am?nah, tabl?gh, dan fat?nah—terbukti mampu membangun kesiapan psikologis dan moral dalam menghadapi perubahan.Spiritual workplace terbukti berperan sebagai mediator yang signifikan dalam hubungan antara kepemimpinan nabawi dan kesiapan perubahan, namun tidak ditemukan efek mediasi pada hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan kesiapan perubahan. Selain itu, usia juga ditemukan memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap pembentukan spiritual workplace. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan transformatif berbasis nilai, spiritualitas kerja, dan pengalaman kepemimpinan dalam membangun kesiapan perubahan di lingkungan pesantren modern yang sarat makna.
Copyrights © 2025