Kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi menjadi persoalan serius yang menghambat pencapaian kesetaraan gender. Meskipun telah tersedia berbagai regulasi nasional, namun kasus kekerasan terhadap perempuan, khususnya mahasiswa terus terjadi. Upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual membutuhkan usaha bersama. Oleh karena itu, untuk mencegahnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk Pelatihan Asertif bagi Mahasiswa Sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual dilakuan kepada 23 mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi secara asertif dengan menekankan pada pemberdayaan individu untuk mencegah kekerasan seksual. Pelatihan ini mengajarkan kemampuan menyatakan pendapat, menetapkan batasan, dan mengelola konflik secara tegas namun tetap menghormati hak orang lain. Metode seperti pemaparan materi, role playing, diskusi kelompok, serta survei pre-test dan post-test digunakan dalam pelaksanaan program pengabdian ini. Hasil menunjukkan peningkatan dalam pemahaman peserta tentang kekerasan seksual dan komunikasi asertif. Sebanyak 100% peserta memahami indikator kekerasan seksual, dan 95,7% menyatakan mampu menerapkan perilaku asertif. Pelatihan ini juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan kekerasan seksual di kampus. Pelatihan ini terbukti efektif dalam membangun keterampilan komunikasi asertif sebagai langkah preventif untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan inklusif. Perluasan cakupan pelatihan direkomendasikan untuk masa depan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025