Penelitian ini mengkaji tentang remaja yang gemar mengunjungi café di Kota Makassar dari sudut pandang konstruktivisme sosiologis. Café  menjadi  salah  satu  tempat  pilihan  bagi  masyarakat  urban  untuk  bersosialisasi,  melepas penat  dan  mencari  hiburan  di  tengah  kesibukan  aktivitas (Santoso, 2017). Nongkrong di café juga merupakan salah satu tren masa kini untuk membangun citra diri dan pola-pola perilaku yang kekinian ditunjang juga dengan pemilihan café yang dianggap trend atau viral membuat remaja juga semakin eksis dalam pergaulannya. Penelitian ini dilakukan di café Taobun Kota Makassar dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengmabilan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian penulis mengidentifikasi empat keinginan utama, khususnya bagi remaja: kebutuhan untuk aktualisasi diri, kebiasaan, menjadi bagian dari suatu kelompok, dan pengakuan. Perilaku yang dilakukan berkali-kali menjadi sebuh gaya hidup bagi remaja serta menjadi ajang citra diri dengan berfoto dan mengeksplore lebih jauh dengan media sosial. Pemilihan café juga salah satu faktor penting dalam mengkonstruk perilaku remaja, Salah satu Café yang paling di gandrungi oleh remaja akhir-akhir ini yakni café Taobun yang terletak di Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Café yang mengusung konsep budaya Bugis Makassar memberikan nuansa tersendiri bagi pengunjungnya. Gaya interior rumah panggung Bugis Makassar klasik menjadi ciri khas kafe ini
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025