Menurut WHO (Word Health Organization), kembali merencanakan strategi untuk menurunkan angka kematian ibu melalui program Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu dimana target ratio kematian ibu secara global diharapkan dapat turun hingga mencapai kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2016). Mola hidatidosa adalah kehamilan dimana setelah terjadi fertilisasi tidak berkembang menjadi embrio, tetapi terjadi proliferasi tropoblast, dan ditemukan villi korialis yang mengalami perubahan degenerasi hidropik. Prevelansi Mola hidatidosa lebih tinggi di Asia, Afrika, Amerika, latin di bandingkan dengan Negara – Negara barat insiden Mola hidatidosa sebanyak 15 kali lebih tinggi dari pada Amerika serikat, Jepang telah melaporkan bahwa terjadi 2 kali kejadian kehamilan Mola hidatidosa dari 1000 kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “ bagaimanakah gambaran kasus Mola hidatidosa di RSUP. H. Adam Malik Medan Periode JANUARI 2020 – DESEMBER 2022, penelitian ini bersifat deskriftif dengan menggunakan data sekunder dari Medical Record yang ada di RSUP H. Adam Malik Medan maka di peroleh jumlah populasi sebanyak 75 kasus yang menderita Mola hidatidosa dan yang menjadi sampel adalah seluruh populasi sebanyak 75 kasus. Pada penelitian ini yang menjadi variabel independent yaitu umur, paritas dan riwayat kehamilan sebelumnya, sedangkan yang menjadi variabel dependent yaitu Mola hidatidosa. Dari hasil penelitian di peroleh bahwa Mola hidatidosa berdasarkan umur mayoritas terjadi pada umur 20 – 35 tahun sebanyak 42 kasus (56%), berdasarkan paritas mayoritas terjadi pada multipara sebanyak 42 kasus (56%), berdasarkan riwayat kehamilan sebelumnya terjadi pada tidak pernah mengalami kehamilan mola sebelumnya sebanyak 57 kasus (76%). Berdasarkan penelitian ini di harapkan kepada petugas kessehatan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui program kesehatan, khususnya penyuluhan tentang Mola hidatidosa.
Copyrights © 2023