Abstrak. Kehidupan santri di pesantren menuntut kemampuan adaptasi tinggi. Dalam konteks Hukum Keluarga Islam, komunikasi orangtua memiliki peran penting sebagai bagian dari kewajiban pendidikan dan pembinaan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intensitas komunikasi orangtua terhadap resiliensi santri di Pondok Pesantren Al-Irsyad Tengaran dari perspektif Hukum Keluarga Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain survei terhadap 671 santri putra yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara intensitas komunikasi orangtua dan resiliensi santri (r = 0,682; p < 0,01), di mana komunikasi orangtua mampu menjelaskan 46,5% variasi resiliensi santri. Aspek komunikasi yang paling berpengaruh adalah dukungan emosional dan nasihat spiritual, yang sejalan dengan prinsip pembinaan anak dalam Hukum Keluarga Islam. Temuan ini menegaskan urgensi peningkatan kualitas komunikasi orangtua-santri dan perlunya kebijakan pesantren yang mendukung interaksi tersebut guna memperkuat ketahanan mental santri di lingkungan pesantren. Abstarct. Life as a santri (Islamic boarding school student) demands a high level of adaptability. In the context of Islamic Family Law, parental communication plays a crucial role as part of the parents’ obligation to educate and nurture their children. This study aims to analyze the influence of parental communication intensity on the resilience of santri at Al-Irsyad Tengaran Islamic Boarding School from the perspective of Islamic Family Law. The research method used is quantitative, employing a survey design involving 671 male santri selected through purposive sampling. The research instrument was a Likert-scale questionnaire that had been tested for validity and reliability, while data analysis was conducted using Pearson correlation and simple linear regression with the help of SPSS. The results showed a significant positive relationship between the intensity of parental communication and santri resilience (r = 0.682; p < 0.01), where parental communication could explain 46.5% of the variance in santri resilience. The most influential aspects of communication were emotional support and spiritual advice, which are in line with the principles of child-rearing in Islamic Family Law. These findings emphasize the urgency of improving the quality of parent-santri communication and the need for pesantren policies that support such interaction in order to strengthen the mental resilience of students in the pesantren environment.
Copyrights © 2025