Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA KEDISIPLINAN SISWA (Studi Komparasi di MA Al-Irsyad Tengaran dan MA As Surkati Salatiga) Said Ibrohim; Hammam
Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Vol. 19 No. 1 (2024): Mei: Al-Ihda': Jurnal Pendidikan dan Pemikiran
Publisher : STAI Nurul Falah Airmolek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55558/alihda.v19i1.128

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui penerapan strategi dalam membina kedisiplinan siswa di MA Al-Irsyad Tengaran.Untuk mengetahui penerapan strategi dalam membina kedisiplinan siswa di MA As Surkati Salatig.mengetahui faktor penghambat strategi guru PAI dalam membina kedisiplinan siswa di MA Al-Irsyad Tengaran dan MA As Surkati Salatiga.Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi komparasi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Tahap-tahap analisis data yang digunakan peneliti melalui reduksi data, penyajian data dan verivikasi data. Pengecekan keabsahan data melalui triangulasi sumber dan triangulasi teknik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Strategi guru Pendidikan Agama Islam yang digunakan di MA Al-Irsyad Tengaran dalam membina kedisiplinan meliputi: (a) di dalam kelas di antaranya yaitu: Datang tepat waktu dalam kelas yang dilanjutkan dengan pemberian motivasi pentingnya kedisiplinan; (b) mengingatkan, membimbing dan mengarahkan para siswa di luar kelas untuk menggunakan seragam sesuai dengan jadwal sekolah.Sementara itu strategi yang digunakan guru Pendidikan Agama Islam oleh MA As Surkati Salatiga Tengaran dalam membina kedisiplinan antara lain: (a) memberi nasehat atau tabayyun dan memotivasi dalam kelas diantara proses hafalan al Qur'an (b) pemberian motivasi tentang pentingya kedisiplinan pada saat kegiatan apel diluar kelas
Pengaruh Intensitas Komunikasi Orangtua terhadap Resiliensi Santri Pesantren dalam Perspektif Hukum Keluarga Islam M. Wahid Abdullah; Syafiq Riza Hasan; Said Ibrohim
Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam Volume 5, No, 1 Juli 2025, Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam (JRHKI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrhki.v5i1.6990

Abstract

Abstrak. Kehidupan santri di pesantren menuntut kemampuan adaptasi tinggi. Dalam konteks Hukum Keluarga Islam, komunikasi orangtua memiliki peran penting sebagai bagian dari kewajiban pendidikan dan pembinaan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intensitas komunikasi orangtua terhadap resiliensi santri di Pondok Pesantren Al-Irsyad Tengaran dari perspektif Hukum Keluarga Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain survei terhadap 671 santri putra yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara intensitas komunikasi orangtua dan resiliensi santri (r = 0,682; p < 0,01), di mana komunikasi orangtua mampu menjelaskan 46,5% variasi resiliensi santri. Aspek komunikasi yang paling berpengaruh adalah dukungan emosional dan nasihat spiritual, yang sejalan dengan prinsip pembinaan anak dalam Hukum Keluarga Islam. Temuan ini menegaskan urgensi peningkatan kualitas komunikasi orangtua-santri dan perlunya kebijakan pesantren yang mendukung interaksi tersebut guna memperkuat ketahanan mental santri di lingkungan pesantren. Abstarct. Life as a santri (Islamic boarding school student) demands a high level of adaptability. In the context of Islamic Family Law, parental communication plays a crucial role as part of the parents’ obligation to educate and nurture their children. This study aims to analyze the influence of parental communication intensity on the resilience of santri at Al-Irsyad Tengaran Islamic Boarding School from the perspective of Islamic Family Law. The research method used is quantitative, employing a survey design involving 671 male santri selected through purposive sampling. The research instrument was a Likert-scale questionnaire that had been tested for validity and reliability, while data analysis was conducted using Pearson correlation and simple linear regression with the help of SPSS. The results showed a significant positive relationship between the intensity of parental communication and santri resilience (r = 0.682; p < 0.01), where parental communication could explain 46.5% of the variance in santri resilience. The most influential aspects of communication were emotional support and spiritual advice, which are in line with the principles of child-rearing in Islamic Family Law. These findings emphasize the urgency of improving the quality of parent-santri communication and the need for pesantren policies that support such interaction in order to strengthen the mental resilience of students in the pesantren environment.