Disfungsi hati subklinis sering tidak terdeteksi tanpa pemeriksaan laboratorium, padahal berperan penting dalam proses awal hepatotoksisitas. Peningkatan enzim hati seperti SGOT dan SGPT dapat mengindikasikan kerusakan hepatoseluler yang memerlukan intervensi preventif. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di kawasan Danau Sunter melalui skrining fungsi hati dan edukasi kesehatan. Pemeriksaan biokimia SGOT dan SGPT dilakukan terhadap 49 individu dewasa produktif. Data dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Edukasi disampaikan secara langsung berbasis hasil pemeriksaan masing-masing peserta. Sebagian besar peserta memiliki kadar SGOT normal (83,67%), namun peningkatan SGPT ditemukan pada 38,78% individu. Rerata SGOT dan SGPT masing-masing sebesar 25 U/L dan 27,48 U/L. Tingginya proporsi peningkatan SGPT menunjukkan adanya risiko disfungsi hepatoseluler ringan yang dapat dicegah melalui edukasi dan perubahan gaya hidup. Skrining fungsi hati disertai edukasi berbasis hasil merupakan pendekatan efektif dalam promosi kesehatan hepatik. Hasil ini menunjukkan pentingnya skrining hepatik dalam upaya promotif yang terjangkau dan berbasis komunitas untuk deteksi dini gangguan hati.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025