Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pemetaan awal kadar vitamin D dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi pada masyarakat di Kelurahan Tomang Jakarta Barat Santoso, Alexander Halim; Charissa, Olivia; Firmansyah, Yohanes; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Lumintang, Valentino Gilbert
Tarumanagara Medical Journal Vol. 6 No. 1 (2024): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v6i1.29443

Abstract

Vitamin D ialah salah satu vitamin larut lemak dan memiliki peran penting dalam homeostasis kalsium dan metabolisme tulang. Kekurangan vitamin D masih banyak terjadi baik di negara maju maupun berkembang, dengan prevalensi di seluruh dunia mencapai 1 miliar orang. Hubungan antara vitamin D dan berbagai masalah kesehatan pada orang dewasa sangatlah kompleks dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya implikasi asupan dan status vitamin D terhadap kesehatan orang dewasa. Usia, ras, penggunaan tabir surya, pengobatan, dan penyakit malabsorpsi merupakan faktor-faktor yang memengaruhi kadar vitamin D. Studi ini bertujuan melihat gambaran awal faktor-faktor yang dapat memengaruhi kadar Vitamin D pada masyarakat di Kelurahan Tomang Jakarta Barat. Studi ini merupakan studi deskriptif dengan desain potong-lintang yang melibatkan 57 subyek. Pada studi ini didapatkan 94,7% subyek mengalami kekurangan Vitamin D. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi antara lain usia, jenis kelamin, riwayat pendidikan, pendapatan, paparan terhadap sinar matahari, indeks massa tubuh, dan lingkar perut. Penelitian lanjutan diperlukan untuk melihat apakah ada hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kekurangan Vitamin D.
SKRINING DAN EDUKASI DISLIPIDEMIA SERTA PERLEMAKAN HATI PADA KOMUNITAS LANJUT USIA Gunawan, Shirly; Santoso, Alexander Halim; Nathaniel, Fernando; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua; Tiranda, Wisasti Gladys Chantika; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22180

Abstract

Perlemakan hati atau Nonalcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) adalah kondisi akumulasi lemak di hati yang bukan disebabkan oleh alkohol. Prevalensinya terus meningkat secara global, mencapai sekitar 24% pada orang dewasa. Kondisi ini mengalami puncak prevalensi pada kelompok usia tertentu, yaitu sekitar usia 60-69 tahun untuk perempuan dan usia 40-50 tahun untuk laki-laki. NAFLD yang tidak diatasi, dapat berlanjut menjadi kerusakan organ hati. NAFLD merupakan masalah metabolik yang kompleks, dengan faktor risiko pada lanjut usia termasuk hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, dan obesitas. Kadar lemak dalam darah yang tidak normal serta peningkatan enzim hati mempunyai keterkaitan dengan insiden NAFLD. Peningkatan prevalensi NAFLD terkait dengan gaya hidup modern yang tidak sehat, seperti pola makan buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Kegiatan dilakukan di Panti Lanjut Usia Santa Anna yang diikuti 50 peserta dengan rerata usia 75,92 tahun. Terdapat peningkatan kadar enzim hati SGOT dan SGPT masing-masing sebesar 11 (22%) dan 8 (16%) responden. Sebanyak 21 responden (42%) memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami faktor risiko dan langkah pencegahan, serta dampaknya lebih lanjut terhadap kerusakan hati. Selain itu, dilakukan pemantauan untuk mendeteksi masalah secara dini dan memberikan rekomendasi perawatan. Diharapkan dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, peserta dapat mengadopsi praktik perawatan yang tepat dan berkontribusi secara signifikan terhadap kesehatan secara umum dan kualitas hidup.
Kegiatan Skrining Kesehatan Kulit Wajah dan Penuaan Kulit pada Populasi Dewasa di Sekolah SMP Kalam Kudus Ruslim, Welly Hartono; Firmansyah, Yohanes; Gunaidi, Farell Christian; Satyanegara, William Gilbert; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Santoso, Alexander Halim
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 2 No. 2 (2024): Juni : Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v2i2.1231

Abstract

Aging causes significant physiological changes in the skin, mainly due to decreased cellular function, decreased regenerative capacity, and changes in the extracellular matrix. External factors such as UV radiation, unhealthy lifestyle choices, and inadequate skin care further aggravate facial skin aging. This screening activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Action) method, which includes planning, implementation, evaluation and corrective action. Facial skin health was assessed using a skin analysis tool, and participants were provided with education regarding preventive measures. This activity consisted of 127 participants (30 men and 97 women). It was found that the average wrinkle, roughness, moist, and UV damage were 26.3%; 24%; 61.4%; and 38.3%. A comprehensive approach including lifestyle modifications, topical treatments, and regular check-ups is essential to reduce the effects of aging and improve skin health in seniors.
Studi Komparatif Obesitas dan Non-Obesitas Berdasarkan Asupan Junk Food di SMA Tarakanita Gading Serpong Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Santoso, Alexander Halim
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 12 (2024): Volume 6 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i12.15812

Abstract

ABSTRACT The prevalence of obesity among adolescents is increasing. One major factor is the consumption of junk food. The ease of serving, variety, better taste, and marketing make teenagers prefer to consume junk food rather than foods that contain healthy nutrition. The purpose of this study was to determine the comparison between obese and non-obese students on junk food consumption at Tarakanita Gading Serpong senior high school. This study is a cross-sectional study with a total of 162 students. Students were asked to fill out a questionnaire related to junk food consumption and take measurements of body weight and height. The results of these measurements were mapped onto the CDC growth chart to obtain their nutritional status. There was a significant mean difference between obese and non-obese students in terms of junk food consumption (p<0.05). Students should be aware of the impact of junk food consumption on health through continuous education, provision of healthy canteens in schools, and increased sports activities. Keywords: Junk Food, Obesity, Body Mass Index, Senior High School  ABSTRAK Prevalensi obesitas di kalangan remaja semakin meningkat. Salah satu faktor yang berperan berperan besar adalah konsumsi junk food. Kemudahan dalam penyajian, variasi, rasa yang lebih enak rasa,  dan pemasarannya membuat remaja lebih memilih untuk mengonsumsi junk food daripada makanan yang mengandung gizi sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara siswa obesitas dan non obesitas terhadap konsumsi junk food di SMA Tarakanita Gading Serpong. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan jumlah siswa 162 orang. Siswa diminta untuk mengisi kuesioner terkait konsumsi junk food  dan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil dari pengukuran tersebut dipetakan ke dalam grafik pertumbuhan dari CDC untuk didapatkan status gizinya. Terdapat perbedaan rerata yang signifikan antara siswa yang mengalami obesitas dan tidak mengalami obesitas berdasarkan konsumsi junk food (p<0,05). Kesadaran akan dampak konsumsi junk food terhadap kesehatan harus lebih ditingkatkan di kalangan siswa melalui edukasi berkesinambungan, pengadaan kantin sehat di sekolah, serta peningkatan kegiatan olahraga. Kata Kunci: Junk Food, Obesitas, Indeks Masa Tubuh, SMA
Skrining Penggunaan Pengawet (Formalin, Borax), Pewarna (Rhodamin B, Methanyl Yellow), dan Pemanis (Sakarin, Siklamat) Makanan Berbahaya di Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat Sari, Triyana; Santoso, Alexander Halim; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Jap, Ayleen Nathalie; Goh, Daniel; Destra, Edwin; Gunaidi, Farell Christian
Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 4 No. 1 (2025): Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/cakrawala.v4i1.3428

Abstract

Penggunaan bahan tambahan berbahaya pada makanan, seperti formalin, boraks, rhodamin B, methanil yellow, sakarin, dan siklamat, dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan seperti kanker, gangguan organ, dan kesehatan terganggu. Edukasi dan skrining bahan tambahan makanan merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah risiko kesehatan akibat konsumsi bahan tambahan makanan berbahaya tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya bahan tambahan berbahaya dan cara memilih makanan yang aman, serta skrining terhadap sampel makanan yang dijual di Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat. Skrining melibatkan pemeriksaan keberadaan formalin, boraks, rhodamin B, methanil yellow, sakarin, dan siklamat pada makanan. Hasil skrining menunjukkan tidak ditemukan formalin, boraks, dan sakarin pada seluruh sampel makanan. Namun, ditemukan pewarna sintetis berbahaya, seperti rhodamin B pada 10% sampel dan methanil yellow pada 30% sampel. Siklamat juga ditemukan pada 20% sampel makanan. Temuan ini menekankan pentingnya edukasi masyarakat mengenai bahaya bahan tambahan berbahaya dan pengawasan ketat terhadap distribusi makanan untuk mencegah gangguan kesehatan di masyarakat. Edukasi dan pengawasan adalah langkah krusial untuk memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat.
Edukasi dan Deteksi Dini Kadar HDL dan Kolesterol dalam Rangka Menjaga Kualitas Kesehatan pada Populasi Lansia di Panti Werda Hana Limas, Peter Ian; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Gracienne Gracienne
Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : STIPAS Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/jmmn.v4i2.342

Abstract

Hypercholesterolemia is one of the health problems that is often experienced by the elderly and has a major impact on their quality of life, especially because it increases the risk of cardiovascular diseases such as coronary heart disease, stroke, and peripheral vascular disorders. This condition often does not show symptoms, but the process of atherosclerosis can develop slowly and cause serious complications if not treated early. The Community Service Program (PKM) implemented at Panti Werdha Hana aims to increase awareness among the elderly of the importance of early detection of Cholesterol and High Density Lipoprotein (HDL) levels as part of efforts to prevent heart disease. This activity applies the Plan-Do-Check-Act (PDCA) approach, including total cholesterol and HDL examinations using the Point-of-Care Testing (POCT) method, as well as interactive education about risk factors and healthy lifestyles. The results of the activity showed that out of 76 participants, 38 people (50%) had total cholesterol levels above normal, while 22 people (28.95%) had low or very low HDL levels. Early detection through screening has proven effective in identifying cardiovascular risks earlier and providing a basis for timely medical and educational interventions. Through this activity, it is hoped that the elderly can understand their health conditions better and take preventive steps to maintain lipid levels within normal limits, to improve the quality of life and reduce the risk of cardiovascular complications in the future.
The Correlation Between Blood Pressure, Basic Anthropometric Measurements, Hemoglobin, Hematocrit, Blood Sugar, and Uric Acid With Grip Strength in Elderly Women Lontoh, Susy Olivia; Ernawati, Ernawati; Santoso, Alexander Halim; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Lo, Geoffrey Christian; Setia, Nicholas
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jka.v9i1.858

Abstract

Grip strength is a key indicator of muscle function and health in elderly women, influencing mobility and independence. Factors such as blood pressure, body composition, and metabolic biomarkers influence grip strength. This study examines the relationship between blood pressure, anthropometric measurements, hemoglobin, hematocrit, blood sugar, and uric acid with grip strength. A cross-sectional study was conducted on 34 elderly women (mean age: 72.24 years) in the St. Asisi Elderly Community, Tebet. Blood pressure, anthropometric parameters, and venous blood samples were analyzed. Grip strength was assessed using the Camry Electronic Hand Dynamometer. Statistical analysis used the Spearman correlation test (p < 0.05). Age showed a significant negative correlation with right-hand (p = 0.023) and average grip strength (p = 0.026), indicating muscle decline with age. Other factors, including blood pressure, hemoglobin, hematocrit, blood sugar, and uric acid, had no significant correlations. Among anthropometric measures, calf circumference showed the strongest positive correlation with grip strength (p = 0.063). Age is the primary factor affecting grip strength in elderly women, with weak or no significant associations for other parameters. Strength training and neuromuscular conditioning may help mitigate age-related muscle decline and support functional independence.
EVALUATING THE PREDICTIVE ACCURACY OF 4-SITE FAT CALIPER MEASUREMENTS TOTAL BODY FAT AND VISCERAL FAT ESTIMATION Atzmardina, Zita; Drew, Clement; Santoso, Alexander Halim; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Firmansyah, Yohanes
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v4i1.34333

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Penilaian komposisi tubuh, khususnya lemak total dan visceral, sangat penting dalam menentukan risiko kesehatan. Lemak visceral berhubungan erat dengan masalah metabolik dan penyakit kardiovaskular, tetapi pengukurannya sering memerlukan teknik pencitraan yang mahal seperti CT atau MRI. Metode kaliper lemak 4-titik merupakan alat sederhana dan hemat biaya untuk menilai lemak tubuh total, namun efektivitasnya dalam memprediksi lemak visceral masih belum diketahui. Studi ini membandingkan estimasi metode kaliper 4-titik dengan teknik pencitraan standar emas untuk menilai akurasi prediktifnya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi reproduksibilitas pengukuran berbasis kaliper terhadap lemak total dan visceral serta memberikan wawasan tentang penggunaannya dalam konteks klinis dan sumber daya terbatas. Hasil penelitian ini akan membantu praktisi dalam menerapkan teknik yang realistis untuk evaluasi kesehatan yang efektif. Metode: Studi cross-sectional ini dilakukan di Krendang (November 2024) dengan melibatkan 155 orang dewasa (18–60 tahun), dengan pengecualian individu dengan penyakit kronis, kehamilan, atau data yang tidak lengkap. Hasil: Kaliper triseps dan suprailiaka secara signifikan memprediksi lemak total dan subkutan regional (p < 0,001), tetapi tidak lemak visceral (p = 0,777; p = 0,745). Kaliper suprailiaka menunjukkan hubungan marginal dengan lemak lengan (p = 0,050). Hasil ini mendukung penggunaan pengukuran lipatan kulit sebagai alat yang andal untuk estimasi lemak subkutan. Kesimpulan: Kaliper triseps dan suprailiaka secara akurat memprediksi lemak subkutan tetapi tidak lemak visceral. Temuan ini menyoroti manfaatnya dalam pengaturan dengan sumber daya terbatas untuk memantau distribusi lemak, sekaligus menekankan perlunya pencitraan canggih untuk penilaian lemak visceral yang lebih akurat. ABSTRACT Introduction: Assessing body composition, particularly total and visceral fat, is critical for determining health risks. Visceral fat is highly associated with metabolic problems and cardiovascular diseases, but measuring it often necessitates the use of costly imaging techniques such as CT or MRI. The 4-site fat caliper method, a simple and cost-effective tool for assessing total body fat, is extensively used, although its effectiveness in predicting visceral fat is unknown. This study compares the 4-site fat caliper method's estimates to gold-standard imaging techniques to assess their predictive accuracy. The study's goal is to assess the reproducibility of caliper-derived measurements for total and visceral fat, as well as to provide insights into their use in clinical and resource-limited contexts. These findings will assist practitioners in implementing realistic techniques for conducting effective health evaluations. Methods: This cross-sectional study, conducted in Krendang (November 2024), involved 155 adults (18–60 years), excluding those with chronic conditions, pregnancy, or incomplete data. Results: Tricep and suprailiac fat calipers significantly predicted total and regional subcutaneous fat (p < 0.001) but not visceral fat (p = 0.777; p = 0.745, respectively). Suprailiac calipers showed marginal association with arm fat (p = 0.050). These findings support skinfold measurements as reliable tools for subcutaneous fat estimation. Conclusion: Tricep and suprailiac fat calipers reliably predict subcutaneous fat but not visceral fat. These findings highlight their utility in resource-limited settings for monitoring fat distribution, while emphasizing the need for advanced imaging to assess visceral fat accurately.
Sadari Penyakit Gout dan Gangguan Metabolik melalui Deteksi Dini Kadar Asam Urat di Sekolah Kalam Kudus 2, Jakarta Emilda, Emilda; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Jap, Ayleen Nathalie
Kesejahteraan Bersama : Jurnal Pengabdian dan Keberlanjutan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): April : Kesejahteraan Bersama : Jurnal Pengabdian dan Keberlanjutan Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/bersama.v2i2.1452

Abstract

Hyperuricemia is a condition of increased uric acid levels in the blood that can develop into various metabolic disorders, including gouty arthritis and kidney disease. Physical activity is known to play an important role in controlling uric acid levels by increasing excretion and inhibiting purine production. This activity uses the Plan-Do-Check-Act (PDCA) approach which includes checking uric acid levels using the Point-of-Care Testing (POCT) method in 91 productive-age individuals, as well as education about the importance of physical activity. The results were obtained directly and presented to the participants along with interpretive explanations and preventive recommendations. The average uric acid levels of the participants were recorded at 3.78 ± 0.60 mg/dL with a range of 2.5 to 5.6 mg/dL. All participants (100%) had uric acid levels within the normal range. Physical activity contributes to the regulation of uric acid levels, so proper education remains important even though the examination results show normal values. Education-based interventions play a role in strengthening primary prevention.
PERAN EDUKASI DAN EVALUASI INDEKS MASSA TUBUH SERTA RASIO PINGGANG-PINGGUL SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI RISIKO SINDROM METABOLIK DI CENGKARENG Sari, Triyana; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Jap, Ayleen Nathalie; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello
AlMurtado Journal of Social Innovation and Community Service Vol 2 No 2 (2025): sinergi berdaya untuk masyarakat
Publisher : BAMALA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metabolic syndrome is characterized by a cluster of metabolic abnormalities associated with body fat distribution, particularly the accumulation of visceral fat. Body mass index (BMI) and waist-to-hip ratio (WHR) are simple yet effective anthropometric parameters that can serve as indicators of metabolic risk. In this study, anthropometric assessments were conducted on 57 participants at the Cengkareng Baptist Foundation School. Measurements included BMI, waist circumference, and hip circumference, which were used to calculate WHR. The data were analyzed descriptively to evaluate body fat status and distribution. The mean BMI was 26.54, while the mean WHR was 0.89. A total of 59.65% of participants fell into the obesity category, and 68.42% exhibited central obesity based on WHR values. These elevated BMI and WHR readings reflect excessive fat accumulation and a higher tendency for metabolic risk. Excessive caloric intake is likely a contributing factor to this disproportionate fat distribution. BMI and WHR assessments can be utilized as practical screening tools for the early identification of metabolic syndrome risk in the adult population. Keywords: Metabolic Syndrome, Body Mass Index, Waist-To-Hip Ratio, Central Obesity, Anthropometry