Penelitian ini membahas apakah teknologi di era digital membantu umat Islam memperkuat nilai-nilai agama atau justru melemahkan prinsip-prinsip keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami bagaimana interaksi dengan media sosial mempengaruhi pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam di kalangan generasi muda. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi potensi positif dan negatif dari teknologi dalam konteks pembentukan identitas dan perilaku religius mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, metode yang mengandalkan pengukuran objektif dan analisis matematis (statistik) terhadap sampel data yang diperoleh melalui kuesioner untuk membuktikan atau menguji hipotesis (dugaan sementara) yang diajukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menggunakan media sosial secara intensif, menekankan pentingnya konten Islami yang positif untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan nilai agama. Meskipun teknologi memudahkan akses informasi keagamaan, validitas konten menjadi tantangan. Banyak responden merasa media sosial mengaburkan pemahaman Islami, sehingga literasi digital berbasis nilai agama perlu ditingkatkan. Responden sering terpapar konten yang bertentangan dengan ajaran Islam seperti pornografi, judi, dan hoaks, meski mengakui manfaat teknologi dalam dakwah. Mereka mendukung pengawasan konten, regulasi ketat, dan edukasi untuk melindungi dari dampak negatif teknologi.
Copyrights © 2025