Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis cedera yang sering terjadi, faktor penyebabnya, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan cedera pada atlet bulutangkis di klub PB. Nesia Lamongan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, angket, dan dokumentasi pada 21 atlet berusia 8-23 tahun. Hasil penelitian menunjukkan cedera yang paling sering terjadi adalah memar (90,48%), lecet (85,71%), dan kram otot (76,19%), sementara cedera yang jarang terjadi meliputi dislokasi jari (9,52%) dan lutut (23,81%). Faktor utama penyebab cedera adalah kurangnya pemanasan (90,48%), kondisi lapangan yang licin (85,71%), dan kurangnya konsentrasi atlet (71,43%). Untuk pencegahan, pemanasan yang memadai dan perencanaan latihan yang terstruktur sangat penting. Dalam penanganan cedera, istirahat total (95,24%) dan pemberian es (85,71%) adalah langkah yang paling sering dilakukan, namun beberapa langkah penting lainnya masih kurang diterapkan. Penelitian ini menekankan pentingnya edukasi mengenai pemanasan yang benar dan penanganan cedera yang komprehensif untuk meminimalkan risiko cedera. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa cedera yang paling sering dialami atlet PB. Nesia Lamongan adalah memar pada kaki, yang disebabkan oleh faktor internal seperti kurangnya pemanasan dan kondisi fisik yang tidak optimal, serta faktor eksternal seperti lapangan buruk dan sepatu yang tidak sesuai. Dislokasi jari jarang terjadi berkat teknik yang benar.
Copyrights © 2025