Kasus stunting secara global semakin meningkat terutama di Asia Tenggara sekitar 24,7%. Kasus ini membutuhkan komitmen dukungan dari semua stake holder untuk mengatasi kasus. Stakeholder yang dapat berperan langsung kemasyarakat selain petugas kesehatan yakni kader posyandu, kader kesehatan dan relawan sosial. Kader tagana merupakan relawan dibawah kementrian sosial yang diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko guncangan kerentanan sosial. Kader tagana Rajawali merupakan salah satu kelompok relawan sosial yang sering melaksanakan pengabdian kemasyarakat. Kasus stunting juga dapat dikelompokkan kedalam bencana kesehatan sehingga kader tagana rajawali diharapkan dapat dibekali pengetahuan kesehatan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan edukasi kepada kader tagana yang turun kemasyarakat dalam kegiatan tagana masuk kampung. Metode kegiatan ini dengan metode penyuluhan yang diawali dengan pre-tes dan post-test. Hasil kegiatan ini didapatkan adanya peningkatan pengetahuan dari hasil pre-test dengan rata-rata 6,19 meningkatkan menjadi 8,04 pada hasil post-tes. Kesimpulan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan dengan metode edukasi kepada kader tagana, saran untuk kegiatan ini dapat diprogramkan pada agenda pelatihan kader tagana sehingga peningkatan pengetahuan akan lebih baik dan memberikan dampak pada masyarakat.
Copyrights © 2024