Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa daerah sebagai mediator dalam pembelajaran Agama Katolik bagi siswa SD YPPK St. Samuel Mokbiran di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan. Latar belakang penelitian ini adalah keterbatasan penguasaan bahasa Indonesia oleh siswa yang lebih fasih berbahasa daerah Muyu Kawiyet. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa daerah dalam proses pembelajaran membantu siswa memahami materi agama lebih baik, terutama doa-doa pokok agama Katolik. Namun, kendala ini juga menghambat penguasaan bahasa Indonesia yang berdampak pada perkembangan akademik secara keseluruhan. Penelitian ini menyarankan peningkatan penggunaan pendekatan bilingual dan penyediaan fasilitas belajar yang lebih memadai untuk mengatasi masalah ini.
Copyrights © 2025