Berlinda Setyo Yunarti
Catholic College Of Santo Yakobus Merauke (Recognized As Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke)

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Job satisfaction and organizational commitment among Catholic primary school teachers of Merauke Berlinda Setyo Yunarti; Mozes M. Wullur; Basilius Redan Werang
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 14, No 4: November 2020
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.06 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v14i4.17140

Abstract

A high rate of teacher absenteeism in Merauke regency, Papua Province, Indonesia might be attributed to the low commitment of primary school teachers to educate the young people of Merauke, Indonesia. This study aimed to examine whether a positive and significant correlation exists between the organizational commitment and job satisfaction of the Catholic primary school teachers of Merauke, Indonesia. Applying a survey approach, two quantitative survey forms were distributed to a total of 157 teachers working in the Catholic primary schools of Merauke, Indonesia. A face-toface way of data collection was employed by having a prior consent from all the informants personally. Using Pearson’s correlation analysis as a tool for analyzing the collected data, the study showed a positive and significant correlation among the two surveyed variables as the amount of Pearson’s correlation coefficient (R) is .875 and the probability coefficient (ρ) is .000. The major conclusion of this study is that the job satisfaction and organizational commitment of the Catholic primary school teachers of Merauke, Indonesia, are significantly positively correlated. Practical implication of the finding is that the need for the school principals to promote the organizational commitment of teachers by enhancing their job satisfaction in order that the Catholic primary school students’ right to be well educated would be addressed adequately. Despite the possibility of the similar conclusion of this study with the previous studies conducting in other countries, the finding may support the current knowledge on the topic by giving a valuable information from an empirical context of Merauke, Indonesia.
Katekis Sebagai Teladan Hidup Orang Muda Katolik Yunarti, Berlinda Setyo
Jurnal Masalah Pastoral Vol 4 No 2 (2016): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v4i2.31

Abstract

Katekis sebagai pewarta sabda Allah hendaknya memahami tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka. Karena tugas seorang katekis tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan sifat dan karekter umat beriman berbeda-beda, sehingga pemahaman terhadap sabda Allah juga berbeda-beda. Disinilah katekis dituntut untuk memiliki kesabaran dalam mewartakan sabda Allah. Katekis yang dimaksudkan di sini adalah kaum awam ataupun hierarki. Karena dengan baptisan kita sudah dipersatukan oleh Allah. Sebagaimana orang-orang kudus yang mewartakan hidup Yesus Kristus di dalam hidup mereka, katekis juga mewartakan hidup Yesus Kristus di dalam hidupnya. Itu berarti bahwa pewartaan katekis bukan hanya melalui ucapan kata dalam pengajarannya saja, melainkan juga melalui seluruh aspek kehidupannya. Pewartaan sabda Allah bisa terlaksana jika semua umat beriman; dari anak-anak, remaja, orang muda dan orang tua terlibat aktif didalam hidup menggerja, terlebih ditekankan kepada orang muda Katolik untuk selalu ikut ambil bagian dalam hidup menggereja. Karena kaum muda masih memiliki semangat yang tinggi untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Namun perlu diingat bahwa orang muda masih membutuhkan pendampingan dan pembinaan, sehingga mereka tidak salah jalan dalam mewartaka sabda Allah. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya kesaksian hidup dari para katekis akan mendorong keaktifan kaum muda dalam hidup menggereja.
Faktor Penghambat Pengembangan Kompetensi Profesionalisme Guru Melalui Publikasi Karya Ilmiah Di Sma Negeri 1 Merauke Yunarti, Berlinda Setyo
Jurnal Masalah Pastoral Vol 10 No 2 (2022): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v10i2.66

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kompetensi profesional guru melalui publikasi karya ilmiah. Sebagai seorang pendidik, guru diwajibkan memiliki sikap profesional. Persyaratan minimal guru professional antara lain: kualifikasi pengajaran profesional yang sesuai, kemampuan akademik yang sesuai dengan bidang pekerjaannya, keterampilan komunikasi yang baik dengan siswa, jiwa kreatif dan produktif, etika kerja dan komitmen tingkat tinggi melalui organisasi profesi, dan kemampuan lainnya. Guru terus menerus belajar dan menulis baik karya ilmiah untuk seminar maupun publikasi di media massa sebagai bentuk pengembangan profesionalismenya. Realitasnya banyak guru mengabaikan kegiatan menulis karya ilmiah karena tidak ada tuntutan atau kewajiban seorang guru untuk melakukan penelitian. Kondisi demikian membuat guru menjadi tidak produktif menghasilkan karya ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodek kualitatif deskriptif, yang akan menguraikan/mendeskripsikan hasil wawancara dan dokumen serta observasi yang diperoleh dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan pangkat guru-guru di SMAN 1 Merauke dengan memenuhi syarat kecukupan jam mengajar yaitu 24 jam per minggu, sehingga para guru hanya mengejar kecukupan jam mengajar dengan mengambil jam mengajar di sekolah lain. Sehingga guru tidak perlu melakukan penelitian. Kesulitan lain yang dihadapi guru-guru di SMAN 1 Merauke dalam memproduksi karya ilmiah yaitu faktor: a) waktu, b) motivasi, c) keterampilan menulis ilmiah, d) usia guru dan e) pengakuan/apresiasi/insentif.
Manajemen Standar Nasional Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan Di SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta Yunarti, Berlinda Setyo
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 0-1 (2019): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i0-1.79

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan manajemen standar nasional pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan di SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta, sesuai dengan perangkat akreditasi nasional yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah tahun 2017. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa masih terjadi penyimpangan pada standar tenaga pendidik dan kependidikan di SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta karena hasil yang diperoleh belum sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Dari 22 instrumen pertanyaan yang diajukan terdapat 9 item atau 40 % pertanyaan yang dijawab tidak sesuai dengan bobot standar nasional pendidikan. Selain itu ada 6 item pertanyaan atau 27 % yang hasilnya melampaui bobot standar nasional pendidikan. Oleh karena itu diharapkan kerjasama yang baik antara sekolah dan yayasan yang menaungi SMK Sanjaya Pakem Sleman Yogyakarta untuk selalu memperhatikan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pencapaian Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Merauke Yunarti, Berlinda Setyo
Jurnal Masalah Pastoral Vol 7 No 2 (2019): JUMPA (Jurnal Masalah Pastoral)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60011/jumpa.v7i2.96

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kompetensi kewirausahaan kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Merauke. Peneliti menerapkan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara terbuka dan studi dokumentasi terhadap lima karakteristik dasar kewirausahaan, yaitu inovasi, kerja keras, motivasi, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik untuk permasalahan yang dihadapi serta memiliki naluri kewirausahaan yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepala SMK Negeri 1 Merauke dalam melaksanakan kompetensi kewirausahaannya rata-rata baik. Hal ini dapat dilihat dari inovasi yang dibuat adalah pembukaan jurusan baru yaitu usaha perjalanan wisata, pengadaan jaringan internet dan finger print, kerja keras ditunjukkan dengan menggiatkan kegiatan ektrakurikuler, motivasi ditunjukkkan dengan mengusulkan SMK Negeri 1 Merauke sebagai sekolah rujukan bagi SMK-SMK di kota Merauke, pantang menyerah ditunjukkan dengan cara menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah walaupun sebagian guru-guru tidak sejalan dengan cara kerjanya, memiliki naluri kewirausahaan ditunjukkan dengan mengikuti kegiatan/lomba yang diselenggarakan di tingkat Kabupaten maupun tingkat Propinsi sebagai ajang promosi sekolah untuk menarik minat calon-calon siswa baru, selain itu naluri kewirausahaan ditunjukkan dengan menggiatkan unit produksi dan koperasi keuntungan dari usaha itu untuk kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan.
Penggunaan Bahasa Daerah sebagai Mediator dalam Pembelajaran Agama Katolik Bagi Siswa SD YPPK St. Samuel Mokbiran Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua Selatan Yunarti, Berlinda Setyo; Kanyek, Elisabeth
JURNAL PASTORAL KATEKETIK Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Pastoral Kateketik (JPKAT)
Publisher : Sekolah Tinggi Katolik Touye Paapaa Deiyai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70343/503vvj60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan bahasa daerah sebagai mediator dalam pembelajaran Agama Katolik bagi siswa SD YPPK St. Samuel Mokbiran di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan. Latar belakang penelitian ini adalah keterbatasan penguasaan bahasa Indonesia oleh siswa yang lebih fasih berbahasa daerah Muyu Kawiyet. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa daerah dalam proses pembelajaran membantu siswa memahami materi agama lebih baik, terutama doa-doa pokok agama Katolik. Namun, kendala ini juga menghambat penguasaan bahasa Indonesia yang berdampak pada perkembangan akademik secara keseluruhan. Penelitian ini menyarankan peningkatan penggunaan pendekatan bilingual dan penyediaan fasilitas belajar yang lebih memadai untuk mengatasi masalah ini.