Kesehatan mental merupakan isu penting sehingga skrining untuk mendeteksi gangguan psikologis perlu dilakukan. Self-reporting questionnaire (SRQ) 29 merupakan skrining kesehatan mental yang banyak digunakan di Indonesia, salah satunya di Rumah Tahanan (Rutan) Yogyakarta. Namun karena kurangnya tenaga ahli, hasil pengisian SRQ 29 di Rutan Yogyakarta kurang ditindaklanjuti. Tujuan dari pengabdian yaitu untuk mengembangkan aplikasi pengisian dan skoring SRQ 29 sehingga mempermudah tindak lanjut hasil skrining mental yang telah ada. Metode yang digunakan meliputi: (1) pengembangan aplikasi; (2) validasi ahli dengan penghitungan indeks Aiken; (3) sosialiasi dan praktik aplikasi; dan (4) implementasi pada penghuni rutan. Bukti validitas berdasar konten tes berdasar validasi ahlli memiliki indeks Aiken’s V yang tinggi. Dari aspek tampilan, pengoperasian, kebermanfaatan, dan penyajian hasil aplikasi dinilai sudah sangat baik. Berdasarkan implementasi pada penghuni rutan ditemukan sebanyak 82,61% penghuni rutan terindikasi cemas/depresi, gangguan psikotik, dan gangguan pasca trauma. Aplikasi pengisian dan skoring SRQ 29 berbasis Windows dapat digunakan untuk skrining kesehatan mental melalui komputer dan dapat melakukan skoring serta pelaporan otomatis. Implementasi pada poopulasi yang lebih beragam perlu dilakukan untuk pengembangan mendatang.
Copyrights © 2025