Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kualitas mikrobiologi daging sapi berdasarkan analisis Total Plate Count (TPC) dari berbagai Rumah Potong Hewan (RPH) di sejumlah wilayah Indonesia, serta menilai kesesuaiannya dengan batas maksimum cemaran mikrobiologi berdasarkan SNI 9159:2023 tentang pangan asal hewan. Data TPC digunakan sebagai indikator untuk menentukan tingkat keamanan mikrobiologi daging yang beredar. Hasil menunjukkan bahwa 78% sampel daging memenuhi standar SNI, mengindikasikan mutu yang aman untuk dikonsumsi. Namun, 22% sampel melebihi batas maksimum yang ditetapkan, dengan nilai TPC tinggi terutama ditemukan pada proses pemotongan yang dilakukan di luar area resmi RPH. Tingkat kepatuhan tertinggi (100%) dicapai oleh provinsi seperti Bali, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara, sementara Nusa Tenggara Timur menunjukkan kepatuhan terendah sebesar 36,67%. Temuan ini menegaskan perlunya penguatan pengawasan mutu daging serta penerapan praktik sanitasi yang konsisten di seluruh lini rantai pasok. Penguatan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Standard Sanitation Operating Procedures (SSOP) secara menyeluruh menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan mutu daging sapi di Indonesia.
Copyrights © 2025