Latar belakang: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Namun, keterbatasan akses terhadap pembiayaan modal kerja masih menjadi kendala utama yang dihadapi UMKM. Perbankan syariah, sebagai lembaga keuangan yang berbasis prinsip keadilan dan kemitraan, memiliki potensi besar dalam menyediakan pembiayaan yang sesuai bagi UMKM. Meski demikian, penyaluran pembiayaan oleh bank syariah sangat dipengaruhi oleh variabel makroekonomi seperti inflasi, nilai tukar (kurs), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi, kurs, dan CAR terhadap pembiayaan modal kerja UMKM oleh perbankan syariah di Indonesia dalam jangka pendek dan panjang. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Vector Error Correction Model (VECM) dengan menggunakan E-Views13 yang diestimasi berdasarkan data time series bulanan periode 2016–2024. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurs berpengaruh signifikan dan positif terhadap pembiayaan modal kerja baik dalam jangka pendek maupun panjang. CAR berpengaruh negatif dan signifikan dalam jangka panjang, namun tidak signifikan dalam jangka pendek. Sementara itu, inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pembiayaan modal kerja dalam kedua horizon waktu. Kesimpulan: Kurs dan CAR merupakan determinan utama dalam pembiayaan modal kerja UMKM oleh perbankan syariah, sedangkan inflasi memiliki pengaruh yang sangat terbatas. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perbankan syariah dan regulator dalam merumuskan strategi pembiayaan yang adaptif terhadap dinamika makroekonomi untuk mendukung pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan
Copyrights © 2025