Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi manajemen hubungan masyarakat yang diterapkan di Pondok Pesantren Baitul Hikmah, Sumba Barat, NTT, dalam menghadapi tantangan multikulturalisme dan globalisasi di era digital. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif jenis studi kasus, penelitian ini mengkaji tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi humas yang dirancang pesantren untuk menjembatani keragaman budaya masyarakat lokal yang mayoritas Kristen sekaligus merespons dinamika global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Baitul Hikmah menerapkan pendekatan berbasis nilai-nilai Islam universal yang inklusif untuk membangun hubungan yang harmonis di lingkungan masyarakat multikultural dan mayoritas Kristen sebesar 90%. Pemanfaatkan media digital sederhana seperti WhatsApp untuk berkomunikasi dengan wali santri dan masyarakat berjalan efektif, meskipun infrastruktur teknologi yang terbatas menjadi tantangan signifikan. Penggunaan platform medsos lainnya, instagram, facebook dan Youtube digunakan sebagai media dakwah dalam menyiarkan nilai-nilai Islam yang toleran, damai dan harmonis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi humas berbasis kearifan lokal yang adaptif terhadap teknologi digital dapat menjadi solusi efektif dalam menjawab tantangan multikulturalisme dan globalisasi. Meskipun tidak menghasilkan peningkatan jumlah santri baru yang signifikan, namun pendekatan yang dijalankan berhasil mencapai tujuan yang lebih penting, yaitu membangun pemahaman yang lebih baik dan harmoni sosial di kalangan masyarakat mayoritas Kristen.
Copyrights © 2024