Kelurahan Oesapa Barat merupakan salah satu desa binaan pengabdian masyarakat – Politeknik Negeri Kupang, sehingga pada program Pemberdayaan Wilayah Tahun 2023-2025 di jadikan lokus kegiatan untuk membenahi masalah prioritas yang belum terselesaikan. Yang menjadi urgensi masalah adalah aspek pariwisata, aspek lingkungan, aspek ekonomi, aspek produksi-teknologi, aspek pendidikan dan aspek sosial-budaya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat skema pemberdayaan wilayah selama 3 (tiga) tahun ini adalah : 1). Menerapkan dan mengaplikasikan hasil riset tim pengusul Politeknik Negeri Kupang yang sesuai dengan urgensi kebutuhan masyarakat di wilayah desa/kel binaan Oesapa Barat, 2). Memberikan solusi atas permasalahan yang di hadapi mitra dengan pendekatan secara holistic berbasis riset multidisiplin tim pengusul yaitu kepakaran Ilmu Lingkungan, Pariwisata, Teknik Mesin dan Teknik Informatika, 3). Membantu dan mendukung program pemerintah dalam membangun masyarakat dan masalah kewilayahannya untuk menyukseskan terlaksananya program RPJMD/Des Pemkot Kupang, 4). Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam aspek Pariwisata, Lingkungan, Ekonomi, Produksi, Pendidikan dan Sosial-Budaya, 5). Memperkuat sinergi Perguruan Tinggi dengan Pemkot Kupang, CSR dan lintas Dinas terkait dalam pembangunan kewilayahan Oesapa Barat. Metode pendekatan yang di gunakan adalah : transfer teknologi, transfer penetahuan serta pemantauan perkembangan mitra. Kegiatan Pengabdian Masyarakat skema pemberdayaan wilayah ini telah berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi mitra yaitu penerapan proses pembuatan es balok sebagai pengawet ikan hasil tangkapan nelayan lebih efisien, dengan kapasitas produksi meningkat sejumlah 50% dari keadaan sebelumnya hanya 5% (proses konvensional) dan efisiensi waktu produksi mengalami peningkatan sejumlah 50% dari keadaan sebelumnya sehingga kelompok nelayan mampu memproduksi es balok dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu yang cepat. Adanya peningkatan keterampilan mitra (soft-skill) terkait pemanfaatan limbah tenun menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi, berupa peningkatan omzet sejumlah 20% oleh karena pembenahan produk dan labelling sehingga mampu menjangkau pasar penjualan lokal sebesar 20%. Mitra juga sudah memiliki HKI Hak Cipta untuk logo kemasan dan 10 jenis produk kerajinan berbasis limbah tenun dan 20 orang terlatih dalam memanfaatkan limbah tenun.
Copyrights © 2025