Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang banyak memiliki lautan, sungai dan danau. Angka kejadian tenggelamnya belum dapat diketahui pasti karena banyaknya kasus yang tidak dilaporkan dan banyaknya korban yang tidak mendapat pelayanan medis. Berdasarkan data Badan SAR Nasional (BASARNAS) Sulawesi Tenggara tahun 2015 dari berbagai lokasi tercatat korban meninggal akibat tenggelam sebanyak 12 orang, angka itu relatif sedikit dibandingkan pada tahun 2016 jumlah korban meninggal akibat tenggelam meningkat sebanyak 17 orang dan pada tahun terakhir tahun 2017 hingga akhir bulan Februari dilaporkan kejadian korban akibat tenggelam sebanyak 2 orang. (Data Musibah SAR, 2017). Data terbaru BASARNAS tahun 2023 terdapat 43 kasus merupakan kecelakaan kapal dan kondisi membahayakan manusia sebanyak 24 Kasus. Pemberian edukasi pertolongan pertama dibutuhkan tindakan yang nyata bagi masyarakat awam agar dapat memberikan pertolongan kepada korban tenggelam. Pelaksanaan pengabmas ini dimulai dengan pre test dilanjutkan dengan penyuluhan tentang tenggelam dan praktek bagaimana melakukan RJP pada kasus tenggelam, diakhiri dengan post test oleh masyarakat Kelurahan Sawa sebanjyak 40 orang. Hasil pre-test menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat sebelum diberikan penyuluhan sebagian besar cukup dengan jumlah 22 orang (55%), pengetahuan kurang 17 orang (42%) dan pengetahuan baik 1 orang (3%). Setelah diberikan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan cukup 23 orang (57%), pengetahuan baik sebanyak 15 orang (38%) dan pengetahuan kurang menurun menjadi 2 orang (5%). Penyuluhan Kesehatan tentang Pertolongan Pertama Resusitasi Jantung Paru Pada Kasus Tenggelam telah berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat Di Kelurahan Sawa, Kab. Konawe Utara. Kata kunci : Tenggelam, Resusitasi Jantung Paru, RJP
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025