Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) menjadi keharusan bagi rumah sakit di Indonesia. Observasi awal di RSUD Lombok Tengah menunjukkan bahwa pengguna SIMRS telah masih mengalami kesulitan dalam pemanfaatan fitur dan belum sepenuhnya memanfaatkan sistem secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan SIMRS dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), yang diperluas dengan dua variabel eksternal: System Quality (SQ) dan Information Quality (IQ). Model TAM dipilih karena terbukti sederhana dan efektif dalam mengukur adopsi teknologi informasi berbasis persepsi pengguna. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden pengguna SIMRS di berbagai unit kerja RSUD Lombok Tengah. Analisis data dilakukan dengan SmartPLS 4.0. Hasil pengujian model pengukuran menunjukkan seluruh konstruk valid dan reliabel (AVE 0,5; CR 0,7). Dari delapan hipotesis, empat terbukti signifikan, yaitu: IQ → PEOU (β = 0,427; p 0,001), PEOU → PU (β = 0,501; p 0,001), PEOU → ATU (β = 0,565; p 0,001), dan ATU → BI (β = 0,791; p 0,001). Temuan ini menunjukkan bahwa kualitas informasi dan persepsi kemudahan penggunaan merupakan faktor dominan yang memengaruhi sikap dan niat perilaku pengguna dalam menggunakan SIMRS. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis terhadap pengembangan model TAM di sektor kesehatan dan menawarkan implikasi praktis bagi pengelola rumah sakit dalam mengoptimalkan strategi penerapan SIMRS secara lebih terarah dan berbasis data.The implementation of Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) is mandatory for hospitals in Indonesia. Initial observations at RSUD Lombok Tengah indicate that SIMRS users still face difficulties in utilizing system features and have not yet fully optimized its use. This study aims to analyze the factors influencing the acceptance of SIMRS using the Technology Acceptance Model (TAM), extended with two external variables: System Quality (SQ) and Information Quality (IQ). TAM was selected due to its simplicity and effectiveness in measuring technology adoption based on user perceptions. This research employs a descriptive quantitative method, with data collected through questionnaires distributed to 100 SIMRS users across various departments at RSUD Lombok Tengah. Data analysis was conducted using SmartPLS 4.0. The measurement model results indicate that all constructs are valid and reliable (AVE 0.5; CR 0.7). Of the eight hypotheses tested, four were found to be significant: IQ → PEOU (β = 0.427; p 0.001), PEOU → PU (β = 0.501; p 0.001), PEOU → ATU (β = 0.565; p 0.001), and ATU → BI (β = 0.791; p 0.001). These findings suggest that information quality and perceived ease of use are dominant factors influencing user attitudes and behavioral intentions in using SIMRS. This research provides theoretical contributions to the development of the TAM framework in the healthcare sector and offers practical implications for hospital management in optimizing SIMRS implementation strategies in a more targeted and data-driven manner.
Copyrights © 2025