Data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting di Indonesia sebesar 21,6%. Aceh adalah salah satu provinsi dengan prevalensi stunting yang tinggi, mencapai 31,2%, dan Aceh Barat termasuk kabupaten dengan angka stunting yang tinggi. Penanganan isu stunting pada balita sangat memerlukan pendekatan yang komprehensif serta melibatkan beragam sektor. Salah satunya adalah kader posyandu ikut andil dalam melakukan deteksi awal mengenai stunting. Potensi pangan lokal di desa Ujung Kalak bisa dimanfaatkan oleh para kader untuk pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang lebih bervariasi berbasis pangan lokal yang ada di desa sehingga perlunya keterampilan dalam pengolahan PMT berbahan baku lokal yang dapat mendukung dalam penanganan stunting. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk memberdayakan kelompok mitra di desa Ujung Kalak dalam upaya menurunkan angka stunting dengan meningkatkan pengetahuan kader mengenai penyusunan menu PMT dengan konsep Nurti-Plan Menu yaitu kader menyusun beberapa alternatif menu sesuai dengan standar isi piringku serta mengolah menu tersebut menjadi PMT yang bervariasi dengan menambahkan bahan baku pangan lokal. Hasil yang telah dicapai menunjukkan peningkatan pengetahuan mitra tentang stunting serta keterampilan mitra dalam mengolah PMT dengan tambahan daun kelor yang menghasilkan produk seperti puding, nugget, dan churros.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025