Guru memiliki peran strategis dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang menarik serta memotivasi siswa. Kualitas pembelajaran sangat bergantung pada metode pengajaran yang dipilih, terutama dalam menghadapi tantangan psikologis Generasi Z. Hasil pengabdian ini menemukan adanya kesenjangan psikologis (Gap Physicology) antara gurudan siswa sekolah kejuruan, yang memengaruhi dinamika kelas. Oleh karena itu, model pembelajaran holistik seperti Contextual Teaching and Learning (CTL) dipilih sebagai solusi untuk meningkatkan efektivitas pengajaran. Metode CTL menghubungkan materi pelajaran dengan menerapkannya pada kehidupan nyata, sehingga siswa lebih sadar terhadaplingkungan sekitar dan pembelajaran menjadi lebih optimal dan menarik. Kegiatan pengabdian ini melibatkan 25 guru di SMK Dwijendra Denpasar dalam pelatihan yang bertujuan untuk memperkenalkan kembali metode CTL. Dengan bermunculan berbagai metode pengajaran baru maka metode ini mulai ditinggalkan karena pergeseran pembelajarandaring selama pandemi COVID-19. Pendekatan pengabdian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion). Hasil pengabdian ini juga menunjukkan bahwa penerapan metode CTL dapat membantu mengatasi tantangan psikologis dalam pembelajarandengan mendekatkan siswa kepada alam dan lingkungan sekelilingnya dan meningkatkan efektivitas pengajaran di sekolah kejuruan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025