Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus penyebab kanker serviks, yang menjadi penyebab kematian kedua akibat kanker pada perempuan setelah kanker payudara. Sebagai langkah pencegahan, pemerintah Indonesia menetapkan vaksinasi HPV sebagai imunisasi wajib nasional sejak 2023. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program vaksinasi HPV di Kota Pekalongan serta merumuskan strategi optimalisasi untuk meningkatkan efektivitasnya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode survei evaluatif di empat puskesmas perwakilan tiap kecamatan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan berbagai informan kunci, lalu dianalisis dengan pendekatan SWOT. Hasil menunjukkan cakupan vaksinasi HPV di Kota Pekalongan meningkat dari 80,6% (2023) menjadi 95–98% (2024). Keberhasilan ini didukung oleh SDM yang kompeten, sarana prasarana memadai, dan koordinasi lintas sektor yang kuat. Namun, tantangan masih dijumpai, seperti penolakan vaksin akibat kurangnya pemahaman, isu keagamaan, dan distribusi vaksin yang belum merata. Strategi yang disarankan meliputi edukasi berbasis lokalitas, pelibatan tokoh agama, peningkatan komunikasi risiko, serta perluasan cakupan pada anak yang tidak bersekolah. Temuan ini diharapkan menjadi dasar perumusan kebijakan dalam memperkuat program vaksinasi HPV yang lebih inklusif, efektif, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025