Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi santri ditiga ranah berbeda, yaitu di dalam lingkungan pondok pesantren, dalam interaksi dengan masyarakat luar, dan dalam penggunaan platform media sosial. Studi ini dilakukan di Pondok Pesantren Al-Islam sebagai lokasi penelitian. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi santri bersifat formal dan hierarkis di dalam lingkungan pesantren, mengikuti struktur otoritas antara santri, ustaz, dan kyai. Dalam konteks masyarakat luar, santri cenderung menggunakan pola komunikasi yang lebih adaptif dan terbuka, meskipun tetap menjaga nilai-nilai kesopanan dan religiusitas. Sementara itu, di platform media sosial, pola komunikasi santri lebih bebas, ekspresif, dan dipengaruhi oleh dinamikatren digital. Namun, santri tetap menghadapi dilema antara ekspresi diri dan menjaga citra keagamaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa santri mampu menyesuaikan gaya komunikasi mereka sesuai dengan konteks sosial yang dihadapi, namun tetap membawa identitas keagamaannya sebagai landasan utama.
Copyrights © 2025