Penelitian kualitatif fenomenologis ini menyelidiki dampak pertemanan toxic terhadap kesehatan mental remaja di Indonesia, dengan perspektif Islam sebagai kerangka analisis.  Studi kasus tunggal ini melibatkan wawancara mendalam dengan seorang remaja perempuan yang menggambarkan pengalaman pertemanan yang tidak nyaman, ditandai dengan perilaku intrusif dan agresi verbal dari seorang teman sekelas. Meskipun tidak mengalami gangguan mental berat, remaja tersebut menunjukkan indikasi stres, seperti perubahan pola tidur dan menghindari berbagi masalah dengan teman sebaya.  Ia menggunakan sholat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bershalawat sebagai mekanisme koping, menunjukkan peran agama dalam kesejahteraan mentalnya.  Namun, ia belum sepenuhnya memanfaatkan ajaran Islam untuk mengatasi masalah pertemanan secara proaktif.  Penelitian ini menyoroti pentingnya kualitas pertemanan dan peran agama dalam kesehatan mental remaja, serta perlunya intervensi yang fokus pada identifikasi dan penanganan pertemanan toksik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025