Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peran Grattitude Sebagai Strategi Coping untuk Menghadapi Fase Quarterlife Crisis Mahasiswa Universitas X di Palembang Khairunisa; Ike Utia Ningsih
Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 4 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v2i4.4103

Abstract

the quarterlife crisis is a challenging phase in early adulthood characterized by uncertainty, anxiety, and social pressure related to the future. This study explores gratitude as a coping strategy through a qualitative case study of subject IH. The analysis focuses on the subject’s experience applying four aspects of gratitude: intensity, frequency, span, and density. The findings reveal that gratitude effectively reduces stress and enhances mental resilience during this period. The subject’s consistent practice of gratitude helps shift focus away from negative thoughts and strengthens self-acceptance. Additionally, social support from family and friends further reinforces the coping mechanisms employed. These results highlight gratitude as an active practice that improves psychological well-being and assists individuals in managing the pressures of the quarterlife crisis. This study provides valuable insights into coping mechanisms within the Indonesian cultural context. It also suggests the need for gratitude-based interventions to support young adults’ mental health. Future research should involve a larger number of participants and examine how gratitude interacts with social support to develop more comprehensive coping strategies. Overall, this study paves the way for more effective psychological approaches to help individuals navigate the challenges of the quarterlife crisis  
Psikoedukasi : Stop Bullying Pada Anak-Anak Ike Utia Ningsih; Fakhriya, Siti Dini
Jurnal Aksi Dosen dan Mahasiswa Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Aksi Dosen dan Mahasiswa
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jadmas.v1i2.223

Abstract

Bullying is an act committed to hurt others physically, verbally and psychologically. In this activity, a preliminary survey of bullying behavior was conducted and it is known that the understanding of the impact of bullies is still much unknown to children and parents in Purwosari Village. Community service was carried out after discussions with all the KKN students in the village of Purwosari and the village head. Psychoeducation is conducted in order to raise the awareness of adolescents about bullying behavior. The activity starts with a pre-test questionnaire, followed by psychoeducation, and concludes with a post-test questionnaire to determine changes in understanding of bullying. The psychoeducation take place on Sunday, August 13, 2023, starting at 9 a.m. The activity was attended by 16 adolescents in Purwosari Village and was also participated by the village equipment. The Wilcoxon test revealed significant differences in understanding bullying behaviour between pre-test and post-test with sig<0.05. In this case, psychoeducation can be helpful in enhancing adolescents' awareness and understanding of bullying. As the activity concludes, it is meant to help all parties, particularly adolescents, as well as raise awareness and comprehension of bullying behavior
Peran Sholat Dalam Mengurangi Stres dan Kecemasan Anis Sintya; Ike Utia Ningsih
Journal of Psychology and Social Sciences Vol. 3 No. 2 (2025): Journal of Psychology and Social Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jpss.v3i2.1059

Abstract

Kehidupan modern yang penuh tekanan dan persaingan kerap memicu stres dan kecemasan pada banyak individu. Beragam upaya telah dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, mulai dari terapi psikologis hingga penggunaan obat-obatan. Namun, pendekatan spiritual seperti ibadah sholat dalam Islam masih kurang mendapatkan perhatian sebagai alternatif terapi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi fungsi sholat sebagai terapi spiritual dalam mengatasi stres dan kecemasan. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan tinjauan pustaka, data dikumpulkan dari berbagai sumber literatur yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa sholat memiliki pengaruh signifikan terhadap ketenangan batin, pengendalian emosi, serta peningkatan kesehatan mental. Aktivitas sholat yang melibatkan aspek fisik dan bacaan spiritual terbukti memberikan dampak positif secara psikologis, membantu individu menghadapi tekanan hidup secara lebih stabil. Oleh karena itu, sholat dapat dipertimbangkan sebagai salah satu bentuk terapi non-medis yang efektif dan terjangkau dalam menjaga kesehatan mental masyarakat di era modern.
Dampak Lingkungan Pertemanan Toxic Terhadap Kesehatan Mental Berbasis Islam pada Remaja Aliya Rohali; Ike Utia Ningsih
Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences Vol. 3 No. 3 (2025): Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jipbs.v3i3.1035

Abstract

Penelitian kualitatif fenomenologis ini menyelidiki dampak pertemanan toxic terhadap kesehatan mental remaja di Indonesia, dengan perspektif Islam sebagai kerangka analisis.  Studi kasus tunggal ini melibatkan wawancara mendalam dengan seorang remaja perempuan yang menggambarkan pengalaman pertemanan yang tidak nyaman, ditandai dengan perilaku intrusif dan agresi verbal dari seorang teman sekelas. Meskipun tidak mengalami gangguan mental berat, remaja tersebut menunjukkan indikasi stres, seperti perubahan pola tidur dan menghindari berbagi masalah dengan teman sebaya.  Ia menggunakan sholat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bershalawat sebagai mekanisme koping, menunjukkan peran agama dalam kesejahteraan mentalnya.  Namun, ia belum sepenuhnya memanfaatkan ajaran Islam untuk mengatasi masalah pertemanan secara proaktif.  Penelitian ini menyoroti pentingnya kualitas pertemanan dan peran agama dalam kesehatan mental remaja, serta perlunya intervensi yang fokus pada identifikasi dan penanganan pertemanan toksik.
Peran Dzikir dalam Membantu Remaja Muslim Mengelola Kecemasan Muhammad Ichlasul Amal; Ike Utia Ningsih
Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences Vol. 3 No. 3 (2025): Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jipbs.v3i3.1098

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dzikir dalam membantu remaja Muslim mengelola kecemasan. Kecemasan merupakan salah satu permasalahan psikologis yang sering dialami remaja, disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan akademik, konflik keluarga, pergaulan sosial, hingga ketidakpastian dalam pencarian jati diri. Dalam perspektif Islam, dzikir diyakini sebagai salah satu cara efektif untuk menenangkan hati dan pikiran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini melibatkan satu orang partisipan, yaitu seorang remaja Muslim berinisial R, mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang berusia 21 tahun. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan dianalisis berdasarkan empat aspek kecemasan menurut Nevid, yaitu aspek kognitif, fisik, emosional, dan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dzikir membantu subjek dalam mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif ke pola pikir yang lebih positif dan penuh penerimaan, meredakan gejala fisik seperti ketegangan otot dan gangguan tidur, menenangkan emosi seperti rasa panik dan gelisah, serta mendorong perilaku adaptif berupa refleksi diri dan pendekatan spiritual daripada menghindari masalah. Dzikir berperan tidak hanya sebagai bentuk ibadah ritual, tetapi juga sebagai mekanisme coping spiritual yang efektif dalam membantu remaja mengendalikan kecemasan di tengah tekanan kehidupan akademik, sosial, dan keluarga. Temuan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi upaya pengembangan strategi pengelolaan kecemasan berbasis nilai spiritual dalam kehidupan remaja Muslim.
Peran Shalat dalam Regulasi Emosi pada Remaja Juwita Sari; Ike Utia Ningsih
Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences Vol. 3 No. 4 (2025): Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jipbs.v3i4.1067

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran shalat dalam regulasi emosi pada remaja, dengan fokus pada bagaimana shalat diterapkan sebagai strategi pengelolaan emosi ketika menghadapi tekanan emosional. Masa remaja merupakan periode yang ditandai oleh ketidakstabilan emosi dan konflik internal, sehingga kemampuan untuk mengelola emosi menjadi sangat penting. Melalui pendekatan kualitatif dan wawancara semi terstruktur terhadap satu orang subjek, yaitu seorang remaja perempuan berusia 20 tahun yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi islam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis tematik berdasarkan model regulasi emosi dari Gross (2002). Hasil penelitian menunjukkan bahwa shalat berfungsi sebagai strategi antecedent-focused emotion regulation, di mana remaja mempersiapkan diri secara mental sebelum menghadapi situasi yang berpotensi memicu emosi negatif. Selain itu, shalat juga berperan sebagai response-focused emotion regulation, membantu remaja menenangkan diri setelah emosi negatif muncul. Gerakan shalat dan bacaan doa memberikan efek relaksasi yang signifikan, serta menciptakan ruang refleksi pribadi yang mendalam. Temuan ini menegaskan bahwa shalat tidak hanya sebagai kewajiban ritual, tetapi juga sebagai mekanisme efektif dalam pengelolaan emosi, yang berkontribusi pada ketahanan emosional remaja dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Dampak Standar Media Sosial terhadap Kesehatan Mental pada Remaja : Antara Dunia Maya dan Realita Adinda Dinanti Revilina; Ike Utia Ningsih
Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences Vol. 3 No. 4 (2025): Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jipbs.v3i4.1052

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak standar media sosial terhadap kesehatan mental pada remaja. Metode penelitian menggunakan pendektan kualitatif dengan metode deskriptif. Data yang dikumpulkan dengan meelalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Adapun subjek dari penelitian ini adalah seorang remaja perempuan berinisial AR yang berusia 19 tahun yang aktif menggunakan media sosial. Hasil penelitian menunjukkkan bawa media sosial menciptakan standar, gaya hidup serta citra diri yang berbeda dari realita yang ada sehingga remaja mengejar validasi sosial. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak dari media sosial ialah mengurangi waktu penggunaan media sosial, memilah konten, serta menjalani gaya hidup sesuai realita.
Peran Istighfar terhadap Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa Anisa Salsabila; Ike Utia Ningsih
Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences Vol. 3 No. 4 (2025): Journal of Islamic Psychology and Behavioral Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jipbs.v3i4.1076

Abstract

Artikel ini menyelidiki peran praktik istighfar terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam terhadap satu orang partisipan, yakni seorang mahasiswi semester empat jurusan Psikologi Islam. Hasil temuan menunjukkan bahwa istighfar, meskipun dilakukan secara spontan dan tidak dalam bentuk rutinitas ibadah yang terstruktur, mampu berperan efektif dalam meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis. Partisipan melaporkan merasakan ketenangan batin dan kejernihan pikiran setelah beristighfar, terutama ketika menghadapi tekanan akademik maupun persoalan emosional. Praktik ini berfungsi sebagai mekanisme coping spiritual yang membantu mengalihkan fokus dari sumber stres, menciptakan rasa aman, serta memfasilitasi proses refleksi diri. Temuan ini mendukung literatur sebelumnya yang menyatakan bahwa istighfar memiliki dampak positif dalam mengurangi gejala depresi dan stres, serta relevan dengan teori coping stress. Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam jumlah partisipan, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasi, namun memberikan gambaran awal mengenai kontribusi istighfar terhadap manajemen stres dan kesejahteraan psikologis mahasiswa.