Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dzikir dalam membantu remaja Muslim mengelola kecemasan. Kecemasan merupakan salah satu permasalahan psikologis yang sering dialami remaja, disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan akademik, konflik keluarga, pergaulan sosial, hingga ketidakpastian dalam pencarian jati diri. Dalam perspektif Islam, dzikir diyakini sebagai salah satu cara efektif untuk menenangkan hati dan pikiran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini melibatkan satu orang partisipan, yaitu seorang remaja Muslim berinisial R, mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang berusia 21 tahun. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan dianalisis berdasarkan empat aspek kecemasan menurut Nevid, yaitu aspek kognitif, fisik, emosional, dan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dzikir membantu subjek dalam mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif ke pola pikir yang lebih positif dan penuh penerimaan, meredakan gejala fisik seperti ketegangan otot dan gangguan tidur, menenangkan emosi seperti rasa panik dan gelisah, serta mendorong perilaku adaptif berupa refleksi diri dan pendekatan spiritual daripada menghindari masalah. Dzikir berperan tidak hanya sebagai bentuk ibadah ritual, tetapi juga sebagai mekanisme coping spiritual yang efektif dalam membantu remaja mengendalikan kecemasan di tengah tekanan kehidupan akademik, sosial, dan keluarga. Temuan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi upaya pengembangan strategi pengelolaan kecemasan berbasis nilai spiritual dalam kehidupan remaja Muslim.
Copyrights © 2025