Revitalisasi nilai-nilai Pancasila di tingkat komunitas menjadi isu krusial di tengah gejala melemahnya partisipasi sosial generasi muda. Desa Pesu, yang pernah menyandang predikat Kampung Pancasila, mengalami tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai ideologis dalam kehidupan sehari-hari. Program pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kembali internalisasi Pancasila melalui pengembangan komunitas belajar berbasis Karang Taruna. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif-reflektif dengan kegiatan utama berupa seminar kebhinekaan, pelatihan kepemimpinan, dan pembentukan komunitas belajar Pancasila di setiap dusun. Hasil program menunjukkan peningkatan pemahaman nilai Pancasila, munculnya ruang-ruang diskusi interaktif, serta aktivitas konkret yang merefleksikan gotong royong dan toleransi antarwarga. Komunitas belajar juga memanfaatkan media digital untuk mendiseminasikan nilai Pancasila secara kontekstual. Program ini mendorong kolaborasi antara pemuda, pemerintah desa, dan lembaga pendidikan dalam membangun tata kelola desa yang berkeadilan dan partisipatif. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas efektif dalam menghidupkan kembali nilai-nilai ideologis secara organik dan berkelanjutan. Temuan ini penting sebagai model replikasi bagi desa lain yang menghadapi krisis identitas kebangsaan di era disrupsi nilai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025