Perkembangan teknologi informasi menuntut aplikasi web memiliki performa optimal, khususnya dalam load time. Salah satu faktor yang memengaruhi performa load time adalah penggunaan metode integrasi antara sisi client dan server. Penelitian ini membandingkan dua metode integrasi, yaitu REST API dan Inertia terhadap performa load time di halaman statis pada arsitektur web client‑server. Analisis difokuskan pada lima metrik utama: Largest Contentful Paint (LCP), First Contentful Paint (FCP), Total Blocking Time (TBT), Cumulative Layout Shift (CLS), dan Speed Index (SI). Metodologi ini mencakup pembuatan dua aplikasi yang masing-masing memiliki sebuah halaman statis dengan konten (100 card lagu) dan skenario yang serupa, serta pengujian dilakukan menggunakan Lighthouse sebanyak 30 kali. Data diuji menggunakan Shapiro-Wilk dan Mann-Whitney karena data tidak berdistribusi normal. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada FCP, LCP, TBT, dan SI karena p-value masing-masing metrik bernilai <0,001. Performa Inertia lebih unggul pada keempat metrik tersebut karena hanya menggunakan server-side routing dan efisiensi parsing data serta struktur kode yang lebih sederhana. Pada metrik CLS tidak terdapat perbedaan karena p-value bernilai 1. Dengan demikian, Inertia direkomendasikan sebagai metode integrasi yang optimal dalam pengembangan aplikasi menggunakan Laravel dan Vue.js.
Copyrights © 2025