Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan

Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Produk Olahan Udang di Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II. Studi Kasus : Pempek, Botor, dan Kerupuk Udang

Harliani, Desliana Opie (Unknown)
Fitra Mulia Jaya (Unknown)
Tiara Santeri (Unknown)
Ragil Susilowati (Unknown)
Santi Mayasari (Unknown)
Panesa, Panesa (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2024

Abstract

Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, memanfaatkan potensi maritim dengan hasil tangkapan laut melimpah sebagai sumber utama pendapatan. Penelitian ini menganalisis pendapatan dan efisiensi usaha pengolahan udang, meliputi pempek, botor, dan kerupuk udang. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan pempek udang memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,28, sedangkan botor dan kerupuk udang masing-masing memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,89. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha ini efisien dan layak untuk dikembangkan karena setiap pengeluaran sebesar 1 rupiah mampu menghasilkan pendapatan lebih dari 1 rupiah. Pendapatan rata-rata per produksi adalah Rp.179.026,70 untuk pempek, Rp.495.172,13 untuk botor, dan Rp.642.116,77 untuk kerupuk, dengan biaya total masing-masing sebesar Rp.630.306,63, Rp.558.161,20, dan Rp.717.883,23 Berdasarkan hasil penelitian, usaha pengolahan udang di Desa Sungsang terbukti layak secara finansial dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.   Sungsang Village, located in Banyuasin II District, leverages its abundant marine resources as the primary source of income. This study analyzes the income and efficiency of shrimp-based processing businesses, including pempek, botor, and shrimp crackers. The research utilizes a survey method with purposive sampling techniques. Data were collected through observations, interviews, and literature reviews. The analysis results show that the R/C ratio for pempek is 1.28, while for botor and shrimp crackers, it is 1.89. These values indicate that the businesses are efficient and feasible for further development, as every expenditure of 1 rupiah generates revenue exceeding 1 rupiah. The average income per production cycle is IDR 179,026.70 for pempek, IDR 495,172.13 for botor, and IDR 642,116.77 for shrimp crackers, with total production costs amounting to IDR 630,306.63, IDR 558,161.20, and IDR 717,883.23, respectively. Based on the findings, shrimp processing businesses in Sungsang Village are financially viable and hold significant potential for further development. 

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

ikan

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences

Description

Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perikanan ber ISSN 1693-6442 diterbitkan oleh Jurnal Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dengan focus bidang Perikanan, Budidaya Perikanan, pengolahan hasil perikanan dan sumberdaya ...