Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Senyawa Flavor Hasil Hidrolisis dari Ikan Seluang ( Rasbora sp) sebagai Sumber MSG (Monosodium glutamate) Alami Wulandari Wulandari; Tiara Suci Cahyani; Siti Ayu Ulfadillah; Desliana Opie Harliani
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal “Smart Farming yang Berwawasan Lingkungan untuk Ke
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.797 KB)

Abstract

Wulandari W, Cahyani TS, Ulfadillah SA, Harliani DO. 2019. Flavor compounds of hydrolysys result from seluang fish as a source of natural MSG (Monosodium glutamate). In: Herlinda S et al. (Eds.),Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2019, Palembang 4-5 September 2019. pp. 496-501. Palembang: Unsri Press.Seluang is a type of fish that is widely lived in the Banyuasin of South Sumatra. Seluang contains 361 kilocalories of energy, 10 g of protein, 5.3 g of carbohydrate, 3.2 g of fat, 80 mg of calcium, 224 mg of phosphor, and 4.7 mg of iron and contains glutamate amino acids needed in making flavoring (MSG). Making of natural MSG from Seluang fish protein hydrolyzate to avoid damage to nerve cells in the body. The method used in writing this paper is to use the literature study method . The process of making natural MSG by adding a weak acids, enzymatic reactions and anaerobic fermentation process. Writing LKTI with the title of Flavor Compound of Hydrolysys Results from Seluang Fish As a Source of Natural Monosodium Glutamate (MSG) with fermentation method carried out with two time treatments, namely fermentation 21 days and 46 days. Then the solution will be obtained and the oven process is carried out to obtain natural MSG powder from Seluang.Key words: fish protein hydrolyzate, glutamate, monosodium glutamate, seluang fish
EDUKASI HIDROPONIK SEBAGAI PERTANIAN ALTERNATIF BAGI CALON PETANI MILLENIAL DI DESA MERANJAT II KECAMATAN INDRALAYA SELATAN KABUPATEN OGAN ILIR Eka Mulyana; Agustina Bidarti; M. Yamin; Serly Novita Sari; Desliana Opie Harliani
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 5: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i5.3583

Abstract

Pertanian adalah kegiatan manusia yang menggunakan sumber daya hayati untuk menghasilkan makanan, bahan baku industri atau energi, dan untuk mengelola lingkungan. Pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, salah satu masalah utama yang muncul di sektor pertanian adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja sumber daya manusianya. Pembangunan pertanian menghadapi serangkaian tantangan dalam proses suksesi sistem manajemen usaha pertanian. Faktor-faktor yang menentukan regenerasi petani antara lain karakteristik generasi muda, dukungan dari lingkungan keluarga, masyarakat, pemerintah, peran penyuluh pertanian, serta partisipasi generasi muda di bidang pertanian. Selain itu petani masih dianggap sebagai profesi yang kurang menjanjikan sehingga menyebabkan generasi muda tidak berminat terhadap kegiatan pertanian. Desa Meranjat II Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir merupakan salah satu Desa yang berada di Provinsi Sumatera Selatan yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani, tetapi ketika tidak musim panen mereka beralih profesi sebagai pengrajin. Kendati masyarakatnya berprofesi sebagai petani, akan tetapi generasi muda di Desa Meranjat II nampaknya kurang berminat untuk melakukan regenerasi petani menggantikan orang tuanya, jika keadaan seperti ini dibiarkan maka keberlanjutan pertanian akan stagnan bahkan mengalami penurunan.Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap pertanian, yaitu melalui kegiatan sosialisasi dan pendidikan yang ditujukan kepada generasi muda itu sendiri, kelompok tani dan keluarga. Tujuan diadakannya kegiatan edukasi hidroponik sebagai pertanian alternatif bagi calon petani milenial di Desa Meranjat II merupakan upaya untuk meningkatkan minat kaum milenial terhadap sektor pertanian dengan harapan generasi muda di Desa Meranjat II dapat membantu mewujudkan rencana strategis Kementerian Pertanian yaitu memfokuskan pembangunan pertanian melalui konsep pembangunan pertanian berkelanjutan
2326 Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dengan Modifikasi Bekasam Aneka Rasa Di Desa Meranjat II Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir Eka Mulyana; Fachrurrozie Sjarkow; M. Yamin M. Yamin; Nurilla Elysa Putri; Desliana Opie Harliani
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan merupakan bahan pangan yang bernilai gizi tinggi, akan tetapi ikan bersifatperishablefood(mudah rusak) sehingga perlu adanya pengolahan atau pengawetan untuk memperpanjang umursimpan, salah satu teknik pengolahan tradisional adalah fermentasi. Bekasam merupakan produkfermentasi ikan tradisional yang di fermentasi spontan dengan adanya penambahan garam dan nasi,bekasam memiliki rasa yang asam dan banyak dikenal di berbagai daerah Indonesia, terutama diSumatera Selatan. Kendati pembuatanolahan bekasamsudahmenjadi aktifitas rutinkaumperempuandiDesaMeranjatII,namunperkembanganusahadankreatifitasnyatidakadaperkembangan yang berarti. Selama ini olahan bekasam hanya dikonsumsi dan dijual di sekitaranwilayah di dekat Desa saja dan belum dimodifikasi atau didiversifikasi menjadi olahan yang lebihmodern. Tujuan pelatihan pemberdayaan masyarakat dengan modifikasi bekasam di Desa MeranjatII merupakan upaya untuk mengajak pengrajin bekasam untuk berpikir kritis dalam mempetahankankelangsungan usaha mereka salah satunya dengan melakukan upgrade terhadap produk bekasam yangmereka hasilkan.Kata Kunci :bekasam, fermentasi, pengrajin bekasam
ANALYSIS OF ZOOPLANKTON GENUS COMPOSITION AND ABUNDANCE IN THE WATERS OF LAKE RANAU WARKUK RANAU SELATAN DISTRICT SUMATERA SELATAN PROVINCE Tiara Santeri Tiara; Septi Hermialingga; Desliana Opie Harliani; Nancy Eka Putri Manurung; Siska Almaniar
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 4 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i4.1285

Abstract

Lake Ranau as a water resource for the community, especially Warkuk Ranau Selatan District, has a fairly high biodiversity. Zooplankton is one of the biological components that functions as an indicator of water quality based on the composition and abundance of zooplankton. This study aimed to analyze the composition of genus and abundance of zooplankton in Lake Ranau, focusing on upstream, midstream, and downstream regions to identify potential differences in zooplankton diversity and density across these areas, potentially influenced by environmental factors such as water quality variation. The data collection method was carried out by sampling surface water and filtered using a plankton net tool. The results showed that the highest genus composition was observed at upstream lake and the highest abundance of zooplankton was found at midstream lake. The results of this study can be concluded that the distribution of zooplankton is not only influenced by biological factors but also by environmental conditions in each location so that the composition and abundance of zooplankton in Lake Ranau varies significantly between the upstream, midstream, and downstream areas.
Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Produk Olahan Udang di Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II. Studi Kasus : Pempek, Botor, dan Kerupuk Udang Harliani, Desliana Opie; Fitra Mulia Jaya; Tiara Santeri; Ragil Susilowati; Santi Mayasari; Panesa, Panesa
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i2.17108

Abstract

Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, memanfaatkan potensi maritim dengan hasil tangkapan laut melimpah sebagai sumber utama pendapatan. Penelitian ini menganalisis pendapatan dan efisiensi usaha pengolahan udang, meliputi pempek, botor, dan kerupuk udang. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan pempek udang memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,28, sedangkan botor dan kerupuk udang masing-masing memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,89. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha ini efisien dan layak untuk dikembangkan karena setiap pengeluaran sebesar 1 rupiah mampu menghasilkan pendapatan lebih dari 1 rupiah. Pendapatan rata-rata per produksi adalah Rp.179.026,70 untuk pempek, Rp.495.172,13 untuk botor, dan Rp.642.116,77 untuk kerupuk, dengan biaya total masing-masing sebesar Rp.630.306,63, Rp.558.161,20, dan Rp.717.883,23 Berdasarkan hasil penelitian, usaha pengolahan udang di Desa Sungsang terbukti layak secara finansial dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.   Sungsang Village, located in Banyuasin II District, leverages its abundant marine resources as the primary source of income. This study analyzes the income and efficiency of shrimp-based processing businesses, including pempek, botor, and shrimp crackers. The research utilizes a survey method with purposive sampling techniques. Data were collected through observations, interviews, and literature reviews. The analysis results show that the R/C ratio for pempek is 1.28, while for botor and shrimp crackers, it is 1.89. These values indicate that the businesses are efficient and feasible for further development, as every expenditure of 1 rupiah generates revenue exceeding 1 rupiah. The average income per production cycle is IDR 179,026.70 for pempek, IDR 495,172.13 for botor, and IDR 642,116.77 for shrimp crackers, with total production costs amounting to IDR 630,306.63, IDR 558,161.20, and IDR 717,883.23, respectively. Based on the findings, shrimp processing businesses in Sungsang Village are financially viable and hold significant potential for further development. 
PENGENALAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias gariepinus) DI SMA NEGERI 6 TALANG UBI, KABUPATEN PENUNGKAL ABAB LEMATANG ILIR, SUMSEL Mulyani, Rahma; Humairani, Humairani; Nugraha, Sujaka; Santeri, Tiara; Harliani, Desliana Opie; Mayasari, Santi
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2485

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi budidaya ikan lele kepada siswa dan guru di SMA 6 Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Teknologi yang diperkenalkan meliputi sistem bioflok, Recirculating Aquaculture System (RAS), akuaponik, manajemen kualitas air, serta analisis usaha sederhana budidaya ikan lele. Kegiatan ini dilakukan melalui metode ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai teknologi akuakultur modern. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman peserta meningkat secara signifikan setelah mengikuti pelatihan. Faktor pendukung utama adalah tersedianya tenaga ahli dari Universitas PGRI Palembang serta antusiasme peserta. Namun, beberapa kendala seperti keterbatasan pemahaman awal peserta dan waktu pelaksanaan yang terbatas menjadi tantangan dalam kegiatan ini. Secara keseluruhan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi peserta mengenai teknologi budidaya ikan yang efisien dan berkelanjutan, serta membuka peluang bagi pengembangan budidaya ikan lele di daerah setempat.
Pemijahan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Secara Buatan di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) CV. Dejeefish, Jawa Barat Almaniar, Siska; Hazmarudin, firman; dwinhoven, ifhan; kalista, ayu; Santeri, Tiara; Harliani, Desliana Opie; Maryani, Leni
Lutjanus Vol 30 No 1 (2025): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v30i1.943

Abstract

Ikan komersial lokal yang populer dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi khususnya di Sumatera Selatan, Jawa dan Kalimantan adalah Ikan baung. Saat ini permintaan ikan Baung belum terpenuhi di pasaran. CV. Dejeefish telah mampu memproduksi benih ikan air tawar dalam jumlah jutaan ekor pertahun. Tujuan dari pengamatan adalah untuk mempelajari Teknik pemijahan buatan ikan baung (H. nemurus) di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan CV. Dejeefish. Data pada penelitian ini didapatkan dengan metode survei melalui kegiatan observasi, wawancara, dokumentasi serta berpartisipasi langsung pada kegiatan pembenihan ikan baung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembenihan ikan baung melalui pemijahan buatan menunjukkan performa yang cukup baik. Derajat pembuahan (FR) yaitu 80,39%. derajat penetasan (HR) mencapai 80,64%. Kualitas air selama pembenihan menunjukkan kisaran yang optimal untuk pembenihan ikan baung, dimana suhu air antara 29°C-30℃, nilai pH yaitu 7, sedangkan Kandung Oksigen terlarut 5 ppm.
Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Produk Olahan Udang di Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II. Studi Kasus : Pempek, Botor, dan Kerupuk Udang Harliani, Desliana Opie; Fitra Mulia Jaya; Tiara Santeri; Ragil Susilowati; Santi Mayasari; Panesa, Panesa
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i2.17108

Abstract

Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, memanfaatkan potensi maritim dengan hasil tangkapan laut melimpah sebagai sumber utama pendapatan. Penelitian ini menganalisis pendapatan dan efisiensi usaha pengolahan udang, meliputi pempek, botor, dan kerupuk udang. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan pempek udang memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,28, sedangkan botor dan kerupuk udang masing-masing memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,89. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha ini efisien dan layak untuk dikembangkan karena setiap pengeluaran sebesar 1 rupiah mampu menghasilkan pendapatan lebih dari 1 rupiah. Pendapatan rata-rata per produksi adalah Rp.179.026,70 untuk pempek, Rp.495.172,13 untuk botor, dan Rp.642.116,77 untuk kerupuk, dengan biaya total masing-masing sebesar Rp.630.306,63, Rp.558.161,20, dan Rp.717.883,23 Berdasarkan hasil penelitian, usaha pengolahan udang di Desa Sungsang terbukti layak secara finansial dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.   Sungsang Village, located in Banyuasin II District, leverages its abundant marine resources as the primary source of income. This study analyzes the income and efficiency of shrimp-based processing businesses, including pempek, botor, and shrimp crackers. The research utilizes a survey method with purposive sampling techniques. Data were collected through observations, interviews, and literature reviews. The analysis results show that the R/C ratio for pempek is 1.28, while for botor and shrimp crackers, it is 1.89. These values indicate that the businesses are efficient and feasible for further development, as every expenditure of 1 rupiah generates revenue exceeding 1 rupiah. The average income per production cycle is IDR 179,026.70 for pempek, IDR 495,172.13 for botor, and IDR 642,116.77 for shrimp crackers, with total production costs amounting to IDR 630,306.63, IDR 558,161.20, and IDR 717,883.23, respectively. Based on the findings, shrimp processing businesses in Sungsang Village are financially viable and hold significant potential for further development. 
Analisis Keuntungan dan Efisiensi Produksi Kerupuk Kemplang Ikan pada Skala Rumah Tangga di Kecamatan Kemuning, Sumatera Selatan Mentari, Rr Dyah Paramitha; Wihardi, Yedi; Harliani, Desliana Opie; Hasibuan, Zhulian Hikmah; Suryati, Ni Komang; S, Rezki Antoni
Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis
Publisher : Training & Research Institute - Jeramba Ilmu Sukses

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47747/jismab.v6i1.2647

Abstract

The grilled-kemplang crackers are one of the traditional culinary products of South Sumatra that not only reflect local innovation but also represent the community's adaptation to the availability of raw materials and evolving times. This product plays a significant role in the local economy, particularly as a source of income for household-scale entrepreneurs. This study aims to analyze the profitability and production efficiency of fish-based kemplang crackers at a household scale in Kemuning District. The method used is a survey with purposive sampling techniques, with data obtained through observations, interviews, and literature studies. The survey used a purposive sampling strategy, and information was collected through literature observations, interviews with 30 respondents, and observations. The results of the analysis show that the baked kemplang cracker company has an R/C ratio of 1.93, which shows efficiency and is worthy of development. With total production costs of IDR 318,175.93, the average income per production is IDR 279,018.31. Based on the research results, the baked kemplang cracker business in Kemuning District has proven to be profitable and has a lot of room to develop into a source of income for the residents of Palembang City.
Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Kerupuk Udang di Desa Sungsang I dan II Kecamatan Banyuasin II Harliani, Desliana Opie; Antoni, Mirza; Adriani, Dessy
AGRICA Vol. 17 No. 1 (2024): June
Publisher : Agriculture Faculty of Flores University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/agr.v17i1.3439

Abstract

Sungsang I and Sungsang II villages are tidal areas because they are located on the coast and directly adjacent to the Bangka strait. Sungsang I Village and Sungsang II Village are one of the areas that have abundant marine products in Banyuasin II Regency, one of which is shrimp which is then processed by the local community into crackers in the form of a cottage industry. Until now, socioeconomic research on the income and feasibility of shrimp cracker business in this region is still scant. The purpose of this study is to analyze the amount of income of shrimp cracker entrepreneurs in Sungsang I and Sungsang II Villages and their business feasibility. The results of this study showed that the business income of shrimp crackers amounted to Rp. 960,837.67 per production or Rp. 23,899.14 per kilogram of shrimp crackers. While the R/C value obtained from the shrimp cracker business is 1.92 (R/C value > 1), which means that the shrimp cracker business in Sungsang I and Sungsang II Villages is feasible to run.