Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Akumulasi Logam Berat Zn dan Pb pada Sedimen, Akar dan Daun Mangrove Avicennia alba di Pulau Payung, Sumatera Selatan Ida Riyanti; Wike Ayu Eka Putri; Tengku Zia Ulqodry; Tiara Santeri
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 8 No. 2 (2019): JLSO
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.663 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.8.2.2019.423

Abstract

Riyanti I, Putri WAE, Ulqodry TZ, Santeri T. 2019. Accumulation of heavy metal Zn and Pb in sediment, root and leaves of mangrove Avicennia alba in Payung Island, South Sumatra. Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of Suboptimal Lands. 8(2):141-147. Various industrial activities or natural activity in the Musi River, might contribute to the heavy metals input in mangrove area of Payung Island. The purpose of this study was to analyze the concentration of  heavy metals zinc (Zn) and lead (Pb) in sediment, root and leaves of mangrove A. alba. This research was conducted in January 2018. Analysis of heavy metal used Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). The results indicated that Zn concentration of sediment (13.35-22.61 mg/kg) and Pb (0.14-3.17 mg/kg), was still in quality standard level. Zn concentration in roots was 0.45-4.95 mg/kg and in leaf was Zn 2.46-12.76 mg/kg, while Pb on root and leaves was not detected.  The value of BCF roots, leaf BCF and TF values were 0.15-0.24 ; 0.30-0.59 ; and 1.69-2.47, respectively. The results of this study indicated that mangrove A. alba in Payung Island as moderate accumulator plants category, and plants could transmit heavy metals effectively.
ANALYSIS OF ZOOPLANKTON GENUS COMPOSITION AND ABUNDANCE IN THE WATERS OF LAKE RANAU WARKUK RANAU SELATAN DISTRICT SUMATERA SELATAN PROVINCE Tiara Santeri Tiara; Septi Hermialingga; Desliana Opie Harliani; Nancy Eka Putri Manurung; Siska Almaniar
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 4 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i4.1285

Abstract

Lake Ranau as a water resource for the community, especially Warkuk Ranau Selatan District, has a fairly high biodiversity. Zooplankton is one of the biological components that functions as an indicator of water quality based on the composition and abundance of zooplankton. This study aimed to analyze the composition of genus and abundance of zooplankton in Lake Ranau, focusing on upstream, midstream, and downstream regions to identify potential differences in zooplankton diversity and density across these areas, potentially influenced by environmental factors such as water quality variation. The data collection method was carried out by sampling surface water and filtered using a plankton net tool. The results showed that the highest genus composition was observed at upstream lake and the highest abundance of zooplankton was found at midstream lake. The results of this study can be concluded that the distribution of zooplankton is not only influenced by biological factors but also by environmental conditions in each location so that the composition and abundance of zooplankton in Lake Ranau varies significantly between the upstream, midstream, and downstream areas.
Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Produk Olahan Udang di Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II. Studi Kasus : Pempek, Botor, dan Kerupuk Udang Harliani, Desliana Opie; Fitra Mulia Jaya; Tiara Santeri; Ragil Susilowati; Santi Mayasari; Panesa, Panesa
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i2.17108

Abstract

Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, memanfaatkan potensi maritim dengan hasil tangkapan laut melimpah sebagai sumber utama pendapatan. Penelitian ini menganalisis pendapatan dan efisiensi usaha pengolahan udang, meliputi pempek, botor, dan kerupuk udang. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan pempek udang memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,28, sedangkan botor dan kerupuk udang masing-masing memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,89. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha ini efisien dan layak untuk dikembangkan karena setiap pengeluaran sebesar 1 rupiah mampu menghasilkan pendapatan lebih dari 1 rupiah. Pendapatan rata-rata per produksi adalah Rp.179.026,70 untuk pempek, Rp.495.172,13 untuk botor, dan Rp.642.116,77 untuk kerupuk, dengan biaya total masing-masing sebesar Rp.630.306,63, Rp.558.161,20, dan Rp.717.883,23 Berdasarkan hasil penelitian, usaha pengolahan udang di Desa Sungsang terbukti layak secara finansial dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.   Sungsang Village, located in Banyuasin II District, leverages its abundant marine resources as the primary source of income. This study analyzes the income and efficiency of shrimp-based processing businesses, including pempek, botor, and shrimp crackers. The research utilizes a survey method with purposive sampling techniques. Data were collected through observations, interviews, and literature reviews. The analysis results show that the R/C ratio for pempek is 1.28, while for botor and shrimp crackers, it is 1.89. These values indicate that the businesses are efficient and feasible for further development, as every expenditure of 1 rupiah generates revenue exceeding 1 rupiah. The average income per production cycle is IDR 179,026.70 for pempek, IDR 495,172.13 for botor, and IDR 642,116.77 for shrimp crackers, with total production costs amounting to IDR 630,306.63, IDR 558,161.20, and IDR 717,883.23, respectively. Based on the findings, shrimp processing businesses in Sungsang Village are financially viable and hold significant potential for further development. 
Analisis Biaya-Manfaat Implementasi Otomatisasi dalam Pengelolaan Laboratorium Bioteknologi Perikanan dari Perspektif Ekonomi dan Keberlanjutan: Cost-Benefit Analysis of Automation Implementation in Fisheries Biotechnology Laboratory Management from An Economic and Sustainability Perspective Triayu Rahmadiah; Siska Almaniar; Septi Hermalingga; Dwinda Pangentasari; Yogie Zulni Pratama; Tiara Santeri; Anis Nugrahawati; Akmal Izwar
JURNAL PENGELOLAAN LABORATORIUM SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pelastek.v5i1.41665

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi otomatisasi dalam pengelolaan laboratorium bioteknologi perikanan dari perspektif ekonomi dan keberlanjutan melalui analisis biaya-manfaat. Melalui tinjauan literatur komprehensif, studi ini mengeksplorasi dampak ekonomi, efisiensi operasional, dan implikasi keberlanjutan dari sistem otomatisasi laboratorium. Hasil menunjukkan bahwa meskipun investasi awal signifikan, otomatisasi laboratorium menawarkan manfaat jangka panjang dalam hal peningkatan produktivitas, akurasi, dan efisiensi energi. Namun, tantangan seperti biaya implementasi tinggi dan kebutuhan adaptasi tenaga kerja perlu diatasi. Penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam mengadopsi teknologi otomatisasi, mempertimbangkan tidak hanya aspek ekonomi tetapi juga dampak sosial dan lingkungan untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang dalam pengelolaan laboratorium bioteknologi perikanan.
PENGENALAN TEKNOLOGI BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias gariepinus) DI SMA NEGERI 6 TALANG UBI, KABUPATEN PENUNGKAL ABAB LEMATANG ILIR, SUMSEL Mulyani, Rahma; Humairani, Humairani; Nugraha, Sujaka; Santeri, Tiara; Harliani, Desliana Opie; Mayasari, Santi
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 5 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i5.2485

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi budidaya ikan lele kepada siswa dan guru di SMA 6 Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Teknologi yang diperkenalkan meliputi sistem bioflok, Recirculating Aquaculture System (RAS), akuaponik, manajemen kualitas air, serta analisis usaha sederhana budidaya ikan lele. Kegiatan ini dilakukan melalui metode ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai teknologi akuakultur modern. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman peserta meningkat secara signifikan setelah mengikuti pelatihan. Faktor pendukung utama adalah tersedianya tenaga ahli dari Universitas PGRI Palembang serta antusiasme peserta. Namun, beberapa kendala seperti keterbatasan pemahaman awal peserta dan waktu pelaksanaan yang terbatas menjadi tantangan dalam kegiatan ini. Secara keseluruhan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi peserta mengenai teknologi budidaya ikan yang efisien dan berkelanjutan, serta membuka peluang bagi pengembangan budidaya ikan lele di daerah setempat.
Pemijahan Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) Secara Buatan di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) CV. Dejeefish, Jawa Barat Almaniar, Siska; Hazmarudin, firman; dwinhoven, ifhan; kalista, ayu; Santeri, Tiara; Harliani, Desliana Opie; Maryani, Leni
Lutjanus Vol 30 No 1 (2025): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v30i1.943

Abstract

Ikan komersial lokal yang populer dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi khususnya di Sumatera Selatan, Jawa dan Kalimantan adalah Ikan baung. Saat ini permintaan ikan Baung belum terpenuhi di pasaran. CV. Dejeefish telah mampu memproduksi benih ikan air tawar dalam jumlah jutaan ekor pertahun. Tujuan dari pengamatan adalah untuk mempelajari Teknik pemijahan buatan ikan baung (H. nemurus) di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan CV. Dejeefish. Data pada penelitian ini didapatkan dengan metode survei melalui kegiatan observasi, wawancara, dokumentasi serta berpartisipasi langsung pada kegiatan pembenihan ikan baung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembenihan ikan baung melalui pemijahan buatan menunjukkan performa yang cukup baik. Derajat pembuahan (FR) yaitu 80,39%. derajat penetasan (HR) mencapai 80,64%. Kualitas air selama pembenihan menunjukkan kisaran yang optimal untuk pembenihan ikan baung, dimana suhu air antara 29°C-30℃, nilai pH yaitu 7, sedangkan Kandung Oksigen terlarut 5 ppm.
Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Produk Olahan Udang di Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II. Studi Kasus : Pempek, Botor, dan Kerupuk Udang Harliani, Desliana Opie; Fitra Mulia Jaya; Tiara Santeri; Ragil Susilowati; Santi Mayasari; Panesa, Panesa
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v19i2.17108

Abstract

Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, memanfaatkan potensi maritim dengan hasil tangkapan laut melimpah sebagai sumber utama pendapatan. Penelitian ini menganalisis pendapatan dan efisiensi usaha pengolahan udang, meliputi pempek, botor, dan kerupuk udang. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan pempek udang memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,28, sedangkan botor dan kerupuk udang masing-masing memiliki nilai R/C ratio sebesar 1,89. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha ini efisien dan layak untuk dikembangkan karena setiap pengeluaran sebesar 1 rupiah mampu menghasilkan pendapatan lebih dari 1 rupiah. Pendapatan rata-rata per produksi adalah Rp.179.026,70 untuk pempek, Rp.495.172,13 untuk botor, dan Rp.642.116,77 untuk kerupuk, dengan biaya total masing-masing sebesar Rp.630.306,63, Rp.558.161,20, dan Rp.717.883,23 Berdasarkan hasil penelitian, usaha pengolahan udang di Desa Sungsang terbukti layak secara finansial dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.   Sungsang Village, located in Banyuasin II District, leverages its abundant marine resources as the primary source of income. This study analyzes the income and efficiency of shrimp-based processing businesses, including pempek, botor, and shrimp crackers. The research utilizes a survey method with purposive sampling techniques. Data were collected through observations, interviews, and literature reviews. The analysis results show that the R/C ratio for pempek is 1.28, while for botor and shrimp crackers, it is 1.89. These values indicate that the businesses are efficient and feasible for further development, as every expenditure of 1 rupiah generates revenue exceeding 1 rupiah. The average income per production cycle is IDR 179,026.70 for pempek, IDR 495,172.13 for botor, and IDR 642,116.77 for shrimp crackers, with total production costs amounting to IDR 630,306.63, IDR 558,161.20, and IDR 717,883.23, respectively. Based on the findings, shrimp processing businesses in Sungsang Village are financially viable and hold significant potential for further development.