Teknologi konstruksi telah menciptakan Building Information Modeling (BIM) sebagai metode untuk membuat model produk yang semakin detail dan menciptakan hasil melalui proses yang semakin kompleks. Pemodelan bangunan yang mengimplementasikan BIM dapat terintegrasi satu sama lain sehingga jika terjadi perubahan design, volume pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) akan berubah secara otomatis menyesesuaikan perubahan design terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan Building Information Modeling (BIM) terhadap Quantity Take Off (QTO) dan biaya pekerjaan arsitektur serta MEP pada proyek pembangunan Gedung PMI Jakarta. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan fokus pada analisis elemen pipa dan dinding menggunakan software Autodesk Revit. Prosedur penelitian dimulai dengan pengumpulan data melalui shop drawing dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) gedung, yang kemudian diolah untuk menghasilkan model 3D serta melalui tahap clash detection untuk mengidentifikasi konflik antara elemen arsitektur dan MEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BIM dapat meningkatkan akurasi perhitungan volume dan biaya, serta mengurangi kesalahan yang sering terjadi pada metode konvensional. Terdapat penghematan biaya sebesar Rp 2.661.160 setelah perbaikan yang dilakukan berdasarkan hasil analisis clash detection.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025