Pendidikan anak dalam Islam merupakan proses integral yang menggabungkan dimensi spiritual, intelektual, moral, dan sosial secara harmonis. Artikel ini mengkaji relevansi konsep pendidikan anak dalam Islam sebagaimana tertuang dalam pemikiran para tokoh klasik seperti Al-Ghaz?l?, Ibnu S?n?, dan Ibnu Khald?n, serta tokoh kontemporer seperti Abdullah Nashih Ulwan, dalam konteks implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif melalui studi pustaka, artikel ini menemukan adanya kesesuaian nilai antara prinsip dasar pendidikan Islam—seperti pembiasaan akhlak, keteladanan, perhatian pada fitrah, dan tahap perkembangan anak—dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berdiferensiasi, karakter, dan keberpihakan terhadap murid. Meskipun demikian, tantangan muncul pada level implementasi, khususnya dalam hal literasi guru terhadap pedagogi Islam dan minimnya panduan integratif dalam pembelajaran tematik. Artikel ini merekomendasikan penguatan kapasitas guru melalui pelatihan pedagogi berbasis nilai Islam, pengembangan modul pembelajaran tematik berbasis karakter, serta pengarusutamaan nilai-nilai Islam dalam kebijakan kurikulum nasional. Dengan demikian, sistem pendidikan nasional dapat menghasilkan peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara spiritual dan berakhlak mulia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025